Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan pada hari-hari biasa atau hari kerja (weekday) dengan menyasar kegiatan dari instansi pemerintah maupun swasta.
"Kunjungan wisata Kepulauan Seribu masih di dominasi pada akhir pekan sekitar 80 persen, belum merata pada hari biasa, kita sedang berupaya untuk meningkatkan kunjungan hari biasa," kata Kepala Suku Dinas Pariwisata Kepulauan Seribu, Cucu Ahmad Kurnia saat ditemui di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, Sabtu.
Cucu mengatakan kunjungan wisata di Kepulauan Seribu rata-rata 800 ribu hingga 850 ribu per tahun. Sebanyak 90 persen pengunjung didominasi wisatawan domestik, sisanya 10 persen mancanegara.
Menurut dia, Kepulauan Seribu memiliki potensi wisata untuk semua kalangan. Bisa untuk wisata bahari, juga cocok untuk kegiatan rapat, konferensi dan pameran (MICE).
"Kepulauan Seribu juga cocok untuk segmen MICE, bisa fokus di satu pulau jadi peserta tidak kemana-mana, atau bisa berkeliling antar pulau," kata Cucu.
Baca juga: Kepulauan Seribu kampanyekan pelestarian lingkungan lewat musik
Baca juga: OFF-Jakarta targetkan 2.000 wisatawan ke Pulau Seribu
Ia mengatakan ada beberapa kendala yang menyebabkan kunjungan wisata di Kepulauan Seribu belum merata, salah satunya aksesibilitas pengunjung dari dan menuju Pulau Seribu.
Persoalan lainnya interkoneksi atau penghubung antar pulau yang belum tersambung dengan baik karena sarana transportasi seperti kapal yang masih terbatas.
"Kita sudah lakukan kajian untuk membangun saran penghubung antar pulau, mudah-mudahan tahun ini terlaksana," kata Cucu.
Menurut Cucu, pembangunan sarana transportasi tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah perlu melibatkan swasta maupun BUMD.
"Jika semua sudah terkoneksi jadi wisatawan itu bisa lebih lama tinggal," katanya.
Untuk meningkatkan kunjungan wisata pada hari-hari biasa, Sudin Parbud melakukan promosi lewat pameran dan mengadakan promo paket wisata.
"Kami sudah lakukan pameran di mal-mal. Ada juga paket promo diskon 50 persen," kata Cucu
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019