Shanghai, China (ANTARA) - Perusahaan teknologi asal China Huawei Technologies mengucurkan anggaran senilai 150 juta yuan (sekitar Rp300 miliar) dalam pengembangan ekosistem infrastruktur data yang disebut GaussDB.
"Data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) telah mengubah cara kita bekerja dan hidup saat ini. Keduanya telah berkembang menjadi pendorong produktivitas," kata Direktur Eksekutif Dewan Strategi dan Pemasaran Teknologi Komunikasi dan Informatika Huawei David Wang dalam ajang Huawei Connect 2019 di Shanghai, China, Jumat (20/9).
Baca juga: Ajang Huawei Connect 2019 fokuskan tren kecerdasan buatan
Huawei, lanjut David Wang, juga telah mengembangkan industri berbasis data itu dengan membuka GaussDB yang bekerjasama dengan sejumlah universitas di China.
"Kami akan terus berkolaborasi dengan para pelanggan, mitra, dan universitas untuk membangun sebuah ekosistem yang sejalan dan terbuka sehingga menguntungkan semua pihak dan mengantarkan kesuksesan bisnis," katanya.
Kucuran anggaran itu akan diberikan kepada mitra riset dan universitas dalam bentuk pelatihan dan program magang terkait GaussDB.
Baca juga: Huawei paparkan empat perbedaan Harmony OS dengan Android
Wang menjelaskan universitas yang diajak kerjasama dalam pembangunan sepuluh laboratorium inovasi GaussDB antara lain East China Normal University (ECNU), Wuhan University, Chongqing University of Posts and Telecommunications, dan National Engineering Laboratory for Big Data Software of the Tsinghua University.
Selain itu, Huawei juga berkolaborasi dengan mitra industri untuk membangun ekosistem data berbasis prosesor Kunpeng yang mendukung skenario komputasi kompleks.
Perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu, dalam Huawei Connect 2019, mulai serius menggarap pasar komputasi dengan peluncuran empat strategi komputasi setelah populer dalam industri infrastruktur telekomunikasi.
Huawei Connect 2019 berlangsung di area pameran Shanghai World Expo Exhibition & Convention Center serta Shanghai Expo Center pada 18-20 September 2019 dengan fokus pada tren kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Baca juga: Perguruan tinggi Indonesia harapkan kerja sama riset Huawei
Baca juga: Huawei kampanyekan pemanfaatan TIK demi kemanusiaan
Baca juga: Atlas 900 super-komputer baru andalan Huawei
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019