Denpasar (ANTARA News) - Telkomsel tahun ini menargetkan bisa menjangkau 3.000 lokasi daerah terpencil, wilayah berbatasan dengan negara tetangga, hingga layanan pada kapal reguler menggunakan teknologi GSM berbasis IP atau "internet protocol"."Kami ingin membantu mengatasi daerah-daerah yang masih kesulitan sarana komunikasi yang tersebar di pelosok Nusantara," kata Dirut Telkomsel Kiskenda Suriahardja dalam siaran pers disampaikan kepada ANTARA News di Denpasar, Minggu.Ia mengungkapkan hal itu setelah meresmikan layanan komunikasi di desa terpencil Kepulauan Balabalakan di perairan antara Sulawesi dan Kalimantan, sekitar delapan jam perjalanan kapal boat dari Balikpapan, Kaltim. Melalui program "TELKOMSEL Merah Putih" singkatan dari TELKOMSEL MEnembus daeRAH Pedesaan, IndUstri TerpencIl dan BaHari (jalur transportasi laut), kini telah menjangkau 22 lokasi terpencil, termasuk jalur bahari melalu kerjasama dengan Pelni. Program ini di antaranya telah menjangkau pulau terluar, Miangas, berbatasan dengan Philipina, Desa Balabalakan, serta desa-desa terpencil di Jawa Barat meliputi Puncak Bukit Malabar, Desa Rajasa, Kertasari, Agrabintan, Sukaresmi, Pule Joho. Peresmian fasilitas komunikasi di Balabalakan dilakukan bersama Dirjen Postel, Basuki Yusuf Iskandar, ditandai pembicaraan bergambar (video call) dengan Menkominfo yang berada di Jakarta serta Kepala Desa Sentosa, daerah terpencil di Gunung Malabar, Jawa Barat. Menteri Komunikasi dan Informatika Muhamad Nuh menyampaikan terimakasih atas penyediaan layanan telekomunikasi kepada warga Balabalakan. "Kita berterimakasih atas dedikasi layanan kepada masyarakat yang selama ini terisolasi," katanya. Dirjen Postel Basuki Yusuf Iskandar, mendukung inovasi yang dilakukan Telkomsel dalam memberikan layanan kepada masyarakat daerah terpencil. "Jujur saya lebih suka meresmikan acara seperti ini. Sangat menyentuh karena langsung bertemu saudara-saudara di sini," ucapnya. Disebutkan bahwa yang dilakukan Telkomsel jauh dari motivasi bisnis, tetapi lebih pada semangat memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dirjen Postel menyebut program Telkomsel Merah Putih itu sangat "Merah Putih" dalam upaya menyatukan negeri ini. "Saya berharap operator lain mau melakukan program-program seperti ini. Bukan bisnis semata," ucap Basuki. Dikatakan bahwa pemerintah selalu memberikan respon terhadap persoalan-persoalan masyarakat, seperti yang dihadapi warga Balabalakan. Melalui program USO pemerintah berencana menyediakan layanan telekomunikasi untuk 38.500 desa. Namun program itu masih ada masalah, sehingga tertunda pelaksanaanya. "Kami tengah mencari terobosan agar secara hukum USO bisa berjalan," tambahnya. Kepala Desa Balabalakan, Muhamad Albar mengungkapkan bahwa masyarakat daerahnya telah menunggu 50 tahun untuk bisa menelepon dan lepas dari keterisolasian.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008