Serang, (ANTARA News) - Perusahan Listrik Negara (PLN) Banten diperkirakan mengalami kerugian Rp1,5 miliar akibat tower tumbang yang membuat warga Kabupaten Lebak dan Pandeglang tanpa listrik pada Jumat (27/6) sampai Sabtu (28/6), kata Manajer PLN Areal Pelayanan Jaringan (APJ) Banten Setiabudi Suhud, Minggu. Ia mengatakan, tumbangnya tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di Desa Pasir Karag, Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, merupakan musibah dan ke depan jangan sampai terulang kembali. Ia menyebutkan, sebanyak 258 ribu pelanggan PLN di Kabupaten Lebak dan Pandeglang, hidup tanpa listrik selama dua hari sehingga aktivitas mereka terganggu. "Diperkirakan PLN mengalami kerugian Rp1,5 miliar akibat tumbangnya tower SUTT," kata menambahkan. Menurut dia, saat ini pasokan listrik kembali normal di wilayah kota Rangkasbitung karena mengambil jaringan transmisi Bogor. Sedangkan kota Pandeglang dipasok dari transmisi Serang. Alasanya, kata dia, kota Rangkasbitung dan Pandeglang terdapat rumah sakit juga pelayanan pemerintahan. Namun demikian, beberapa kecamatan di Kabupaten Lebak dan Pandeglang hingga kini belum dipasok aliran listrik karena tower SUTT belum selesai diperbaiki. "Mudah-mudahan hari ini tower SUTT yang sedang dikerjakan teknisi diharapkan sudah selesai, "katanya. Sementara itu, manajer PLN Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Banten, Slamet Ponidi mengatakan tumbangnya tower SUTT yang berkekuatan 70.000 volt akibat pencurian besi dan baut tiang tersebut. Oleh karena itu, pihaknya akan berkordinasi dengan kepolisian setempat untuk mengusut pencurian baut dan besi tower SUTT yang berlokasi di blok D 83 di Kecamatan Keroncong, Pandeglang. "Pengalaman pencurian tower ini kami akan melakukan patroli dengan warga setempat, " ujar Slamet Ponidi.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008