Bandarlampung, (ANTARA News) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp252,6 miliar atau 114,4 persen dari target yang dicanangkan sebesar Rp220,7 miliar pada tahun 2007. Laba itu naik 142,1 persen dibandingkan realisasi tahun 2006 yang mencapai Rp177,7 miliar.
"Karena pencapaian laba tersebut, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS, red) tahun 2007 pada akhir Mei 2008 lalu, telah menetapkan laba per saham atau EPS 2007 menjadi Rp692 ribu, naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp487 ribu," kata Sekretaris PTPN VII, Budi Santoso, di Bandarlampung, Minggu.
Laba tersebut, ujar Budi, diperoleh dari empat komoditas yang sebelum dipotong pajak memberikan kontribusi sebesar Rp326,7 miliar, yaitu karet Rp138,5 miliar, kelapa sawit Rp133,4 miliar, teh Rp0,1 miliar, dan tebu Rp54,7 miliar.
Peningkatan perolehan laba tersebut, lebih banyak dipengaruhi dengan membaiknya harga tiga komoditas andalan PTPN VII tersebut, dibarengi dengan upaya efisiensi pada berbagai sektor.
Sedangkan total aset ditutup dengan nilai sebesar Rp2,409 triliun atau naik Rp386,6 miliar dari tahun lalu.
Ekuitas BUMN sektor perkebunan itu menjadi Rp997,3 miliar atau naik sebesar Rp208,2 miliar dari tahun sebelumnya.
Budi menjelaskan, tingkat kesehatan perusahaan tetap berada pada predikat Sehat AAA, dengan pencapaian skor 96,82 atau naik 0,4 dari tahun sebelumnya.
"Predikat Sehat AAA diperoleh PTPN VII sejak tahun 2002 berdasarkan SK Meneg BUMN No. KEP-100/MBU/2002," kata dia pula.
Adapun rasio-rasio keuangan tahun 2007, ujar Budi didampingi Humas PTPN VII, Sonny Soediastanto, berupa rasio likuiditas, naik dari tahun sebelumnya, ditunjukkan dengan "current ratio" sebesar 130,01 persen atau meningkat dari posisi per 31 Desember 2006 sebesar 129,13 persen.
"Cash ratio" sebesar 55,40 persen atau naik dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 51,28 persen, dan "acit test ratio" sebesar Rp64,10 persen atau turun dari posisi tahun lalu yang sebesar 64,34 persen.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008