Washington, (ANTARA News - Kelompok Taliban diduga akan berusaha meningkatkan kehadirannya di daerah-daerah baru Afghanistan sementara terus melanjutkan pertempuran di benteng pertahanan selatan dan timur, kata Pentagon memperingatkan dalam satu laporan baru di sini Jum`at. "Taliban akan menantang daerah-daerah pedesaan yang dikontrol oleh pemerintah Afghanistan, terutama di wilayah selatan dan timur. Taliban mungkin juga akan berusaha meningkatkan kehadirannya di wilayah barat dan utara," kata Pentagon dalam laporan pertamanya kepada Kongres soal keamanan di negara itu. Milisi Islam garis keras, yang digulingkan dari kekuasaannya di Afghanistan oleh tentara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat pada tahun 2001 itu, menghimpun kekuatan kembali dan sejak itu `bergabung ke dalam kelompok pemberontakan.` Taliban terus memperkuat diri, dan membuat kemajuan dalam aksi kekerasan pada 2007, tatkala sekitar 6.500 orang tewas dalam serangan-serangan bunuhdiri, aksi pemboman pinggir jalan dan aksi-aksi kekerasan lainnya. Pemberontakan telah berkobar di daerah-daerah pertahanan Taliban di Afghanistan selatan dan timur, yang berbatasan dengan Pakistan. Laporan Pentagon, yang mencatat insiden-insiden yang kian meningkat sampai April, mengakui bahwa pasukan internasional telah `menyebabkan kemunduran bagi pemberontakan Afghan, termasuk kehilangan kepemimpinan serta kehilangan beberapa penyelamat penting di Afghanistan. "Kendatipun terjadi kemunduran-kemunduran, namun Taliban tampaknya masih terus mempertahankan atau bahkan meningkatkan cakupan dan tindakannya dalam melakukan serangan-serangan teroris dan pemboman pada 2008.` Setelah serangan 11 September 2001 terhadap AS, pasukan koalisi yang dipimpin AS menggulingkan rezim Taliban di Afghanistan, meliputi dukungannya terhadap jaringan Al Qaeda. Namun, aksi kekerasan di wilayah itu masih tetap meningkat dalam dua tahun yang lalu, meskipun dikirim sekitar 70.000 tentara multinasional di Afghanistan, termasuk prajurit-prajurit di bawah komando AS serta di bawah komando NATO. Laporan mengenai perkembangan keamanan dan stabilitas di Afghanistan setebal 72 halaman itu, adalah laporan semacam pertama yang diberikan kepada Kongres, dan laporan serupa akan dibuat setiap enam bulan oleh Pentagon mengenai perang di Irak. Secara keseluruhan, 106 tentara asing telah tewas di Afghanistan sejak Januari lalu, dan sebagian besar disebabkan oleh ledakan-ledakan bom pinggir jalan, menurut perhitungan AFP berdasarkan pernyataan-pernyataan militer. Menurut laporan tersebut, pada awal 2008 `ancaman terpenting terhadap stabilitas` terjadi di wilayah utara dan barat Afghanistan, yang datang dari `para penjahat perang dan perdagangan gelap obat-obatan. Kekuatan mereka makin meningkatkan tantangan terhadap kian tumbuhnya kemampuan pemerintah nasional dan daerah.` Masalah perdagangan obat-obatan masih menjadi tantangan penting bagi pemerintah Afghanistan dan pasukan internasional. Sedangkan dalam pencapaian kemajuan di beberapa bidang menunjukkan, seluruh upaya yang mengatasi narkotika di Afghanistan tidak berhasil, demikian AFP. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008