Baghdad, (ANTARA News) - Seorang penduduk sipil tewas dalam serangan yang dilakukan pasukan Amerika Serikat di kota suci Irak Karbala dan seorang hakim Irak juga tewas di Baghdad barat Jumat, sementara itu pengalihan keamanan di provinsi Anbar ditangguhkan karena cuaca buruk. Seorang penduduk sipil tewas dan empat lainnya ditahan Jum`at, pada saat AS melakukan serangan yang ditargetkan pada Karbala, 100 kilometer di selatan Baghdad, demikian sumber-sumber mengatakan kepada DPA. Gubernur kota suci tersebut, Oqeil al-Khazaali mengatakan bahwa orang-orang tahanan itu tidak sah karena mereka anggota suatu kelompok bersenjata. Dia mengatakan, bahwa operasi dilakukan di distrik Ganaga, yakni tempat kelahiran Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki. "Kami mencela operasi itu dan meminta penjelasan dari pasukan AS, karena pasukan keamanan di Karbala tidak tahu mengenai hal tersebut," kata al-Khazali. Pasukan AS tidak berkomentar mengenai serangan itu. Pada Jum`at pagi, direktur kantor al-Sadr di Karbala mengatakan, bahwa pasukan polisi telah menahan sekitar 30-40 pengikut Sadr setelah mereka menjalankan shalat Jumat. Juga di selatan, pasukan militer Irak menyita sejumlah senjata dan gudang amunisi di utara dan selatan kota Basra, kata jurubicara pasukan AS di Basra. Dia mengatakan kepada kantor berita Voices of Iraq (VOI) bahwa senjata-senjata itu disita dari wilayah al-Karama, di utara Basra. Dalam perkembangan lainnya, seorang hakim Irak Jum`at dibunuh ketika sejumlah anggota kelompok militan menyerangnya, saat dia berjalan pulang ke rumahnya di Baghdad timur, kata sumber-sumber keamanan. Sumber-sumber tersebut mengatakan kepada DPA, bahwa kelompok militan menembak tewas Kamal al-Showeily di distrik Qana, Baghdad. Berita-berita lain, sedikitnya 20 orang termasuk tiga anggota angkatan laut AS dan dua penerjemahnya, tewas dalam satu serangan yang ditargetkan kepada pertemuan para kepala suku di kota Karma, di provinsi barat Anbar, Kamis, kata pernyataan militer AS.Dengan kematian tersebut menjadikan jumlah tentara AS yang tewas sejak Juni menjadi 29 orang, sehingga total menjadi 4.113 orang petugas militer AS yang tewas sejak invasi yang dipimpin AS terhadap Irak pada tahun 2003. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008