Kita melihat kualitas udara di Kota Pekanbaru tidak sehat. Bahkan, sebelumnya sempat masuk ke level berbahaya.
Pekanbaru (ANTARA) - Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih pekat menyelimuti Kota Pekanbaru membuat Bank Indonesia di Provinsi Riau mengungsikan 67 orang keluarga pegawai yang rentan terserang penyakit ke Provinsi Sumatera Barat.
"Kita melihat kualitas udara di Kota Pekanbaru tidak sehat. Bahkan, sebelumnya sempat masuk ke level berbahaya,” kata Kepala Divisi Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau, Asral, pada jumpa pers di Pekanbaru, Jumat.
Menurut dia, keputusan tersebut merupakan hasil koordinasi BI di Riau dengan Satgas Manajemen Keberlangsungan tugas Bank Indonesia (MKTBI) di Jakarta. Pemilihan lokasi mengungsi di Sumatera Barat karena di sana kualitas udaranya relatif masih bagus, meski dikabarkan ada kabut asap tapi tidak separah di Pekanbaru.
Total ada 67 orang keluarga pegawai yang diungsikan sejak tanggal 17 September. Mereka semua diinapkan di hotel di Kota Padang dan seluruh biaya ditanggung oleh BI.
Baca juga: Kabut asap masih pekat selimuti Pekanbaru, jarak pandang 600 meter
Baca juga: Pemko Pekanbaru izinkan ASN hamil tak bekerja selama kabut asap
Kualitas udara di Riau sempat sentuh level berbahaya
Ia mengatakan salah satu isteri pegawai BI yang diungsikan dalam kondisi hamil. Beberapa anggota keluarga juga ada terkena Bronchitis dan juga Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
Dikatakan Asral lagi, pihaknya sudah melakukan evakuasi sejak hari Selasa (17/9) dengan menggunakan dua bus ke salah satu Hotel yang berada di Sumatera Barat.
Sementara itu, untuk karyawan BI lainnya tetap bekerja dan memberikan pelayanan seperti biasanya. "Tentunya kita imbau agar karyawan yang bekerja untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan dan jika pun harus keluar agar mengenakan masker," katanya.
Sudah sekitar sebulan lamanya Kota Pekanbaru diselimuti kabut asap karhutla. Dinas Kesehatan Provinsi Riau mencatat jumlah kasus kunjungan warga Riau ke fasilitas kesehatan karena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang merupakan dampak asap karhutla sejak Januari hingga September 2019 mencapai 304.900 kasus.*
Baca juga: Kabut asap pekat terasa hingga di dalam rumah sakit di Pekanbaru
Baca juga: Anak-anak jatuh sakit akibat sebulan kabut asap selimuti Pekanbaru
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019