Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatakan bahwa upaya untuk memadamkan kebakaran di kawasan jalur pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur terkendala.
"Kendala cukup banyak, seperti peralatan yang belum memadai untuk pemadaman, angin kencang, kesulitan untuk berkomunikasi, dan medan yang sulit dijangkau," kata Pelaksana Harian Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Senduro Balai Besar TNBTS Khaerul Soleh saat dihubungi ANTARA dari Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.
Khaerul mengatakan bahwa jumlah titik api di kawasan Gunung Semeru sudah turun dari empat menjadi dua. Balai Besar TNBTS terus berupaya memadamkan api yang tersisa.
Menurut Khaerul, sekitar 25 personel sudah dikerahkan untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di gunung setinggi 3.676 mdpl tersebut.
Pengumuman Balai Besar TNBTS menyebutkan, kebakaran terjadi di kawasan jalur pendakian Gunung Semeru di Sumber Mani-Arcopodo-Kelik pada 17 September 2019.
Berdasarkan informasi awal dari Balai Besar TNBTS, kebakaran meliputi area seluas 6,5 hektare di Blok Ngamprong Resort PTN Ranupani dan area seluas 11,4 hektare di Blok Mentigi Renteng, Resort PTN Senduro.
Demi keamanan pendakian, sejak 19 September 2019 para pendaki tidak diperbolehkan melakukan perjalanan ke Kalimati atau Puncak Mahameru. Pendakian juga dibatasi hanya sampai Ranu Kumbolo, pada ketinggian 2.400 mdpl.
Baca juga:
Pendakian Gunung Semeru dibatasi hingga Ranu Kumbolo
Kebakaran hutan terjadi di jalur pendakian Gunung Semeru
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019