Jakarta, (ANTARA News) - Kondisi ekonomi Indonesia makin terpuruk karena kesalahan dalam mengelola pemerintahan dan perilaku korupsi. Pendapat ini dilontarkan dedengkot SLANK, Bimbim (drummer), di tengah acara peluncuran album The Big Hip, hasil kolaborasi SLANK dengan kelompok musik Jepang, di Jakarta, Jumat. "Kita sampai sekarang masih miskin karena, negara dikelola dengan salah, ditambah perilaku korupsi yang sudah kelewatan," kata Bimbim. Kesalahan mengelola negara sudah terjadi semenjak dulu. Padahal, kekayaan alam kita luar biasa. Kalau itu dikelola dengan benar, saya yakin kita pasti kaya," katanya menandaskan. Bimbim melontarkan apa yang disebutnya sebagai "inilah yang kita rasakan" untuk menanggapi komentar wartawan tentang dimasukkannya lagu "Seperti Para Koruptor" dalam album terbaru SLANK, yang sudah diedarkan di Jepang pada Mei lalu. "Kita menyanyikannya dalam tiga bahasa, Indonesia, Jepang dan Inggris. Korupsi kan bukan hanya terjadi di Indonesia. Di berbagai negara juga ada koruptornya," katanya. Menurut Bimbim, SLANK sejak awal berkomitmen untuk membela nilai-nilai kemanusiaan. "Kalau anda perhatikan album-album lama SLANK, juga banyak yang berisi kritik tentang korupsi. Jadi itu sudah kita lakukan sejak dulu," katanya. Beberapa bulan lalu, SLANK sempat dipanggil ke Komisi Pemberantasan Korupsi lantaran lagu mereka yang berjudul "Gosip Jalanan" dinilai sejumlah pihak di Senayan sebagai pencemaran nama baik. Persoalan terkait lagu yang dibuat pada 1994 itu terhenti, menyusul penangkapan atas diri pengusaha Amin Nasution yang juga tercatat sebagai wakil rakyat dengan tuduhan melakukan tindak pidana korupsi. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008