Seoul (ANTARA) - Samsung baru saja meluncurkan ponsel flagship andalan yang ditujukan untuk menunjang produktivitas penggunanya, Galaxy Note 10+ pada Agustus lalu.
Samsung menyediakan lini Galaxy Note terbaru dalam dua model, Galaxy Note 10 dan Galaxy Note 10+ . Galaxy Note 10+ juga tersedia dalam versi 5G untuk dipasarkan di negara-negara yang sudah menggunakan jaringan generasi terbaru tersebut.
Korea Selatan, selain tuan rumah Samsung, juga salah satu negara di Asia yang cepat mengadopsi jaringan 5G, bukan hanya untuk industri, namun, juga untuk konsumen.
Ponsel Galaxy Note 10+ versi 5G tidak berbeda dengan versi jaringan 4G jika dilihat dari tampilan luarnya, termasuk untuk ukuran layar dan bodi ponsel. Galaxy Note 10+ versi 5G tidak memiliki penanda di bodi ponsel yang menunjukkan ponsel ini dapat tersambung ke jaringan 5G.
Perbedaan Galaxy Note 10+ versi 5G ini hanya pada chip yang digunakan, yaitu Exynos 9825 atau Snapdragon 855.
Berbekal kartu sim keluaran KT Corporation, semula bernama Korea Telecom, jaringan 5G pada ponsel Samsung Galaxy Note 10+ mencapai kecepatan unduhan hingga 500 MBps saat diukur menggunakan aplikasi Ookla Speedtest di wilayah Myeong-dong, Seoul, Korea Selatan pada Kamis (19/9).
Sementara itu, kecepatan unggah atau upload tercatat 58,5 Mbps.
Sebaran 5G di Korea Selatan, berdasarkan pengalaman menggunakan operator seluler tersebut di Galaxy Note 10+ 5G, belum merata di seluruh tempat di Korea Selatan. Sinyal 5G tidak terdeteksi saat berada di Gangchon Rail Park di kota Chunceon, Provinsi Gangwon.
Chunceon dapat ditempuh dalam 1,5 jam perjalanan dengan mobil dari pusat kota Seoul.
Samsung Galaxy Note 10+ versi 5G dipasarkan di Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Baca juga: Jelajah salju Uludag sambil menjajal Prograde Camera Galaxy S10
Baca juga: Kiat bikin video "super steady" pakai smartphone ala Jay Subyakto
Baca juga: Samsung akan sediakan Galaxy A90 versi 5G
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019