Bogor (ANTARA News) - Markas Besar TNI Angkatan Udara (Mabes TNI AU) segera menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Cassa N-211-200 milik TNI AU yang ditemukan di hutan Tegal Lilin di lereng Gunung Salak, Desa Cibitung, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor, Jumat sore. Ketua Tim Penyelidikan Penyebab Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) TNI AU, Marsekal Pertama I Wayan Suwirta, mengatakan tim PPKPU akan segera ke lokasi jatuhnya pesawat untuk melakukan penyelidikan sebab-sebab kecelakaan. Anggota tim dari berbadai bidang di TNI AU, antara lain penerbang, terknisi, dan dokter. "Kami akan ke lokasi pada Sabtu (28/6) pagi, bersamaan dengan tim evakuasi awak dan penumpang pesawat," kata I Wayan Suwirta di Posko Landasan Udara Atang Sendjaya (Lanud ATS) Bogor, Jumat. Menurut dia, secara umum ada lima penyebab kecelakaan pesawat udara meliputi, faktor manusia, faktor materiil (kondisi pesawat), faktor media (kondisi cuaca), faktor manajemen (kondisi operasional), dan faktor misi (kesesuaian tugas). Namun, Wayan tidak bersedia memprakirakan kemungkinan penyebab kecelakaan pesawat Cassa bernomor registrasi A2106 tersebut serta sampai kapan penyelidikannya selesai. "Penyebab kecelakaan tidak bisa dikira-kira dan waktunya ditargetkan, tapi harus diselidiki secara cermat dan teliti dan memperoleh hasil akurat," katanya. Menurut dia, pesawat Cassa yang bermarkas di Skuadron 4 Landasan Udara Abdulrahman Saleh, Malang, itu juga belum tentu memiliki kotak hitam (black box) yang berisi rekaman suara kontak dengan menara kontrol. "Pesawat militer tidak semuanya menggunakan kotak hitam," katanya. Asisten Operasional (As Ops) TNI AU, Marskal Muda Edy Harjoko, mengatakan pesawat Cassa nahas tersebut ditemukan tim SAR di titik koordinat, 06 derajat Lintas Selatan pada menit 41,340 dan 106 derajat Lintang Timur pada menit 43,270, serta radial 192 derajat berjarak sekitar sembilan nautical mile (NM) dari Lanud ATS Bogor. Pesawat tersebut jatuh di lerang Gunung Salak pada ketinggian 4.200 di atas permukaan air laut (dpal) yang medannya sulit. Sebelum ditemukan, TNI AU dibantu oleh TNI AD, Polisi, dan masyarakat, melakukan pencarian sejak Kamis (26/6) siang hingga Jumat sore. Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsekal Pertama Chaerudin Ray mengatakan, berdasarkan hasil penyisiran dari udara selama dua hari, pesawat Cassa N-212 yang jatuh kemungkinan bukan disebabkan oleh kerusakan mesin atau kekurangan bahan bakar. Karena pada kontak dengan menara kontrol, tidak pernah menyebutkan keluhan tersebut. "Tapi ada kemungkinan disebabkan oleh awan rendah di lereng gunung, tapi kemungkinan itu harus diselidiki dulu," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008