Jika nanti tol Lampung – Palembang sudah jadi, kami optimis ini prospeknya akan sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan bisnis...
Palembang (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Wilayah Sumatera Bagian Selatan optimistis bakal terkerek kinerjanya berkat beroperasinya Jalan Tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Palembang pada Oktober mendatang.
Head of Performance and Channel Management Group Bank BNI Wilayah Palembang Yudi Indra di Palembang, Jumat, mengatakan perusahaannya bahkan optimistis mencetak pertumbuhan hingga 15 persen dari target semua 10-11 persen.
“Sejalan dengan peningkatan konektivitas di wilayah Lampung – Palembang, kami optimistis akan berpengaruh positif pada sektor perbankan,” kata dia.
Ia mengatakan keberadaan jalan tol yang terbentang dari Pelabuhan Bakauheni di Lampung hingga Palembang (Sumatera Selatan) akan berdampak positif terhadap geliat pertumbuhan ekonomi.
Menurutnya, arus transportasi, distribusi, dan logistik antara dua daerah tersebut serta dengan DKI Jakarta akan semakin membaik.
“Jika nanti tol Lampung – Palembang sudah jadi, kami optimis ini prospeknya akan sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan bisnis. Semula kami targetkan kredit di Sumbagsel tumbuh 10-11 persen, dengan adanya tol ini optimis bisa di atas 15 persen per akhir 2019,” kata dia.
Dalam kondisi saat ini berupa jalan tol yang menghubungkan dua provinsi tersebut masih beroperasi sebagian, Yudi mengatakan dampaknya sudah mulai terasa terhadap kenaikan permintaan kredit perseroan.
Sebagai gambaran, ketika Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140,5 km di wilayah Lampung masih berstatus fungsional pada masa Lebaran yang lalu, para pebisnis sudah merasakan efek berganda, khususnya pelaku usaha restoran dan penginapan.
Bagi BNI, efek dari tol tersebut yakni pertumbuhan penyaluran kredit di kantor-kantor cabang wilayah Lampung. Porsi terbesar kredit BNI mengalir ke sektor pertanian, perkebunan, manufaktur, dan perdagangan yang berkontribusi hingga 70 persen dari keseluruhan kredit yang disalurkan perseroan.
“Penyaluran kredit dan dana pihak ketiga (DPK) di kantor cabang di Lampung tumbuh lebih baik, khususnya di bagian tengah yakni Kota Metro dan Tanjung Karang. Jadi multiplier effect sudah timbul karena transportasi jadi lebih cepat,” kata dia.
Lebih lanjut, Yudi juga mengatakan jumlah nasabah kredit dari segmen mikro dan kecil yang telah naik kelas juga semakin banyak.
Hal ini tampak dari peningkatan nilai pinjaman dari sebelumnya berupa produk kredit usaha rakyat (KUR) di bawah Rp500 juta menjadi BNI Wirausaha sebesar Rp1 miliar – Rp15 miliar, serta naik ke segmen menengah di atas Rp15 miliar.
“Kami harap kalau jalan Tol Lampung–Palembang ini berhasil, jumlah pelaku usaha yang tumbuh dan berkembang semakin banyak lagi,” kata dia.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019