IHSG diperkirakan bergerak 'mixed' dengan peluang menguat

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat berpeluang menguat ditopang sentimen positif baik eksternal maupun domestik.

IHSG dibuka menguat 4,5 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.248,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,78 poin atau 0,08 persen menjadi 983,57.

Baca juga: IHSG Jumat dibuka menguat 4,5 poin

"Bauran sentimen yang variatif baik dari dalam negeri dan eksternal, mendorong pasar saham Indonesia dengan indeks acuan IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan peluang menguat pada perdagangan saham hari ini," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Jumat.

Pada Kamis (19/9/2019) kemarin, sejumlah bank sentral di dunia mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya. Diawali oleh The Fed mengumumkan kebijakan suku bunganya atau Fed Fund Rate turun 25 basis poin (bps) menjadi 1,75-2 persen.

Baca juga: Federal Reserve AS pangkas suku bunga untuk kedua kali tahun ini

Kemudian, bank sentral Jepang (BoJ) mengumumkan mempertahankan kebijakan suku bunganya (short-term interest rate) pada level minus 0,1 persen.

Berikutnya, bank sentral Hong Kong memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 2,25 persen dan BI mengumumkan penurunan suku bunga 25 bps menjadi 5,25 persen.

"Di tengah perlambatan ekonomi global, bank sentral di dunia diproyeksikan mengambil dan melanjutkan kebijakan moneter akomodatif," ujar Alfiansyah.

Sementara itu, Presiden AS Donald Trump mengatakan China telah membeli produk-produk pertanian asal AS dalam jumlah yang besar, sebelum kemudian mengatakan bahwa kesepakatan dagang dengan China bisa diteken sebelum gelaran pemilihan presiden di AS pada 2020 atau sehari setelahnya.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 93,76 poin (0,43 persen) ke 22.138,21, indeks Hang Seng melemah 9,01 poin atau 0,03 persen ke 26.477,96, dan indeks Straits Times melemah 4,32 poin (0,14 persen) ke posisi 3.163,12.

Baca juga: Bursa Wall Street berakhir bervariasi di tengah sejumlah data ekonomi
Baca juga: Harga emas berjangka turun setelah Fed turunkan suku bunga

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019