Kebutuhan pembiayaan program 10 juta sambungan rumah tersebut diperkirakan sebesar Rp92,3 triliun.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembiayaan 10 juta sambungan rumah akses air minum selama periode 2020 hingga 2024.
“Untuk periode 2020-2024, ditargetkan pembiayaan 10 juta sambungan rumah, dengan tambahan kapasitas sebesar 85.000 liter/detik. Kementerian PUPR mendukung melalui Program Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Baru sebesar 45.250 liter/detik, Program Optimalisasi SPAM Eksisting sebesar 21.350 liter/detik, dan Program Penurunan Kebocoran sebesar 18.400 liter/detik,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Danis H. Sumadilaga dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Danis menjelaskan bahwa kebutuhan pembiayaan program 10 juta sambungan rumah tersebut diperkirakan sebesar Rp92,3 triliun.
Pemerintah terus meningkatkan akses air minum aman seluruh masyarakat Indonesia. Hingga akhir 2018, cakupan layanan air minum di Indonesia baru mencapai sebesar 73 persen persen dan ditargetkan meningkat tahun 2019 menjadi 75 persen. Target 100 persen akses air minum sesuai dengan RPJMN 2015-2019 dan Sustainable Development Goals (SDGs) yakni tahun 2030.
Pemenuhan akses aman air minum sesuai dengan otonomi daerah menjadi kewenangan pemerintah daerah. Pemerintah Pusat dan badan usaha memberikan dukungan bagi akselerasi program penyediaan air minum di daerah.
Baca juga: Alokasi anggaran PUPR 2020 sebesar Rp120,2 triliun disetujui DPR
Hal ini karena pendanaan yang dibutuhkan untuk mencapai 100 persen akses aman air minum diperlukan biaya yang sangat besar, yaitu sekitar Rp253,8 triliun dengan komposisi 20 persen dari APBN dan 80 persen non-APBN. Melalui Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) menjadi salah satu inovasi pembiayaan pembangunan SPAM.
Sebelumnya Alokasi anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebesar Rp120,21 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020 disetujui Komisi V DPR RI.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa Kementerian PUPR akan berkomitmen untuk melaksanakan tugas dan amanah yang diberikan dengan penuh tanggung jawab dan senantiasa memperhatikan target yang telah ditetapkan, baik dalam RPJMN.
Anggaran Kementerian PUPR untuk tahun 2020 tersebut salah satunya akan diakokasikan bagi pembangunan infrastruktur sumber daya air sebesar Rp43,97 triliun.
Baca juga: Buleleng terima hibah sistem penyediaan air minum dari PUPR
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019