rumah sakit swasta sediakan rumah singgah tanpa diminta

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mengirimkan tim medis dan logistik ke Provinsi Kalimantan Tengah sebagai upaya penanganan kesehatan masyarakat yang terdampak asap kebakaran hutan dan lahan.

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat, tim medis terdiri dari Pusat Krisis Kesehatan, Gizi, Promosi Kesehatan, Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Lingkungan, Surveilans, dan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan, Kantor Kesehatan Pelabuhan Palangkaraya, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), dan dokter spesialis paru.

Sementara logistik yang didistribusikan antara lain masker, pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita guna meningkatkan gizi, dan alat penjernih udara.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul menyampaikan saat ini wilayah yang terbakar di Kalteng semakin meluas.

Dia mengatakan mayoritas lahan yang terbakar merupakan lahan gambut sehingga proses pemadaman membutuhkan banyak air, di sisi lain di Provinsi Kalteng saat ini tengah kesulitan air.

Baca juga: Kalteng tetapkan status tanggap darurat bencana karhutla


Kadinkes Suyuti menambahkan bahwa Tim Dinas Kesehatan Kalteng telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah dampak karhutla seperti penguatan jejaring Puskesmas, meningkatkan sistem kewaspadaan dini, sosialisasi ke sekolah dan pesantren, menyediakan rumah singgah dengan ruang oksigen dan ruang pengungsian khusus untuk bayi, membagikan masker, serta menyiagakan fasilitas kesehatan.

Total ada lebih dari 200 Puskesmas, 24 Rumah Sakit baik milik pemerintah, RSUD, TNI, Polri maupun swasta yang disiagakan untuk warga terdampak karhutla.

Suyuti menambahkan bahwa antusiasme rumah sakit swasta untuk menyediakan rumah singgah cukup baik. "Tanpa diminta pun mereka sudah mendirikannya," kata dia.

Di samping itu, Pemprov Kalimantan Tengah juga menjalin kolaborasi dengan komunitas, organisasi keamanaan serta masyarakat.

Selain itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga menyiagakan dua unit Mobil Oksigen untuk memenuhi kebutuhan udara bersih bagi masyarakat yang terdampak karhutla.

Tabung-tabung oksigen dibawa menggunakan dua bus secara beriringan yang dimobilisasi berkeliling ke wilayah penduduk guna memberikan bantuan pernapasan.

​​​​​​​
Baca juga: Menhub berharap kabut asap sudah bisa diatasi dalam dua pekan

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019