Jakarta, (ANTARA News) - Indonesia membutuhkan sepuluh ribuan jaringan amnion (selaput ketuban) maupun jaringan tulang per tahun untuk kebutuhan bedah kulit akibat luka bakar atau patah tulang. "Apalagi jumlah kebakaran dan kecelakaan terus meningkat. Sejauh ini Bank Jaringan Batan sering menolak permintaan rumah sakit karena ketiadaan stok," kata Kepala Bank Jaringan Riset Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Basril Abbas di Jakarta, Jumat. Setiap tahunnya, lanjut dia, pihaknya hanya mendapat jaringan amnion dan tulang dari rumah sakit total sekitar 2.000 jaringan yang kemudian disterilisasi melalui iradiasi nuklir, disimpan dan dikembalikan ke rumah sakit untuk kebutuhan operasi bedah. Kerjasama dengan berbagai rumah sakit, menurut dia, sudah dilakukan Batan sejak tahun 1990, misalnya dengan RSCM, MMC, RSU Fatmawati, dan juga dengan dua RS yang sudah memiliki bank jaringan sendiri, RS dr Soetomo, Surabaya dan RS dr M Jamil, Padang. Amnion yang keluar bersama plasenta bayi yang tak dimanfaatkan pasien akan diminta oleh RS dan atas persetujuan pasien kemudian diserahkan ke Batan untuk diproses dan disimpan, demikian pula jika ada pasien amputasi yang tak lagi membutuhkan sisa tulangnya, atas izin pasien juga akan dibawa ke Batan. "Jaringan amnion segar yang diproses secara liofilisasi, kemudian disterilkan dengan radiasi sinar gamma, selanjutnya dapat digunakan untuk penutup luka bakar, luka bedah Cesar,luka terbuka atau luka lepra, sangat efektif untuk luka stadium I dan II," katanya. Sedangkan jaringan tulang yang sudah disterilisasi dengan radiasi dibutuhkan untuk implantasi tulang di bidang bedah ortopedi khususnya oleh pasien kanker atau tumor tulang serta pasien lainnya untuk rekonstruksi, termasuk pasien gigi. "Sayangnya jaringan tulang yang kita dapat kecil-kecil, jadi tak bisa dipakai untuk kebutuhan penyambungan tulang. Mencari donor tulang sangat sulit," katanya sambil menambahkan bahwa pihaknya juga membutuhkan donor kulit karena amnion hanya bisa menutup luka sementara. Selain memproses jaringan yang berasal dari donor manusia (alograft), pihaknya juga memproses donor jaringan dari hewan (xenograft) misalnya dari tulang sapi.Ditanya soal tarif yang harus dibayar pasien untuk mendapatkan jaringan, ia mengatakan, untuk amnion, pasien perlu mengganti biaya proses Rp35 ribu per 3x3cm, sedangkan untuk tulang chip Rp175 ribu per 5cc dan tulang granule Rp175 ribu per 0,5cc.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008