Jakarta, (ANTARA News) - PT Pertamina (Persero) menargetkan laba bersih tahun ini akan mencapai Rp34 triliun atau naik sekitar Rp10 triliun dibandingkan 2007 yang Rp24,459 triliun. Wakil Dirut Pertamina Iin Arifin Takhyan di Jakarta, Jumat mengatakan, kenaikan laba tersebut selain disebabkan peningkatan harga minyak, juga karena Pertamina terus melakukan sejumlah efisiensi termasuk dalam pengadaan minyak mentah dan BBM. "Kami optimistis mencapai target laba bersih 2008," katanya. Direktur Keuangan Pertamina Frederick Siahaan menambahkan, sampai kuartal pertama 2008, laba bersih Pertamina sudah mencapai Rp8,1 triliun. "Laba ini terutama disumbangkan tingginya harga minyak," katanya. Ia mengatakan, pada 2007, laba bersih mengalami kenaikan 29 persen dibandingkan 2006 yang mencapai Rp18,99 triliun. Menurut dia, tingginya harga minyak mentah pada 2007 membuat keuntungan Pertamina di sektor hulu mengalami kenaikan 34 persen dibandingkan 2006 atau menyumbang laba bersih hingga Rp16 triliun. Ia juga menambahkan, berdasarkan penilaian yang dilakukan auditor independen, tingkat tata kelola perusahaan yang baik Pertamina mencapai 74 persen atau termasuk dalam kategori baik. Menurut Frederick, kenaikan laba 2007 terutama akibat peningkatan harga minyak Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) dari 60 dolar AS per barel pada 2006 menjadi 72 dolar AS per barel. "Kenaikan harga ICP sebesar 20 persen memberi implikasi peningkatan keuntungan 2007. Ditambah lagi produksi 2007 mengalami kenaikan dua juta barel," katanya. Direktur Hulu Pertamina Karen Agustiawan mengatakan, pada 2008, produksi minyak ditargetkan mencapai 159.000 barel per hari yang terdiri dari PT Pertamina EP 125.000 barel per hari dan mitra 34.000 barel per hari. "Sampai saat ini, produksi minyak 151.000 barel per hari atau masih di bawah target 159.000 barel per hari," ujarnya. Produksi sebesar 151.000 barel per hari tersebut terdiri dari Pertamina EP 116 barel per hari dan mitra 34.000 barel per hari. Pertamina, lanjut Karen, akan mengoptimalkan produksi dari Lapangan Tambun, Pondok Makmur, Rimau, Poleng, dan West Madura. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008