Jakarta (ANTARA News) - Harga minyak dunia yang menyentuh rekor baru kembali menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, yang ditutup turun 0,80 persen. IHSG melemah 18,777 poin menjadi 2.332,115 dan indeks LQ45 menurun 5,103 poin atau 1,03 persen ke posisi 492,072. Analisa Riset PT BNI Securities M Alfatih mengatakan, melonjaknya harga minyak yang sempat menyentuh level 140 dolar AS per barel membuat kekhawatiran penurunan daya beli semakin bertambah. "Akibat naiknya harga minyak di rekor baru ini membuat berbagai bursa di dunia anjlok, dan ini juga berpengaruh ke BEI," katanya. Sementara dari dalam negeri, para pelaku pasar juga masih menunggu inflasi Juni yang diperkirakan masih tinggi, sehingga juga menjadi salah satu faktor penurunan indeks. Naiknya harga minyak ini telah membuat beberapa saham di kawasan Asia mengalami penurunan, diantaranya bursa Hong Kong dengan indeks Hang Seng yang anjlok 413,32 poin atau 1,84 persen ke level 22.042,34 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times terkoreksi 25,04 poin atau 0,84 persen ke posisi 2.955,90. Kondisi ini diikuti di perdagangan di BEI, di mana saham yang turun mendominasi pasar sebanyak 125 jenis dibanding yang naik 70 dan 64 tidak bergerak harganya. Beberapa saham unggulan yang turun dan memimpin indeks bergerak negatif, diantaranya Bumi Resources turun Rp100 ke Rp8.200, Perusahaan Gas Negara terkoreksi Rp650 menjadi Rp12.750, Bank BRI melemah Rp100 ke level Rp5.050, Telkom terkikis Rp100 ke harga Rp7.300, Astra Internasional anjlok Rp200 ke Rp19.250 dan Tambang Batubara Bukit Asam turun Rp150 ke posisi Rp15.850. Volume perdagangan mencapai 2,641 miliar saham dengan nilai Rp3,780 triliun dari 51.756 kali transaksi. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008