Nusa Dua (ANTARA News) - Konvensi basel melalui Kemitraan untuk Aksi Peralatan Komputer (the Partnership for Action on Computing Equipment -PACE) akan membuat pedoman global untuk mengelola limbah peralatan komputer. Kemitraan ini diresmikan pada sela-sela Konferensi antar bangsa untuk pengelolaan limbah (COP 9) KOnvensi basel di Nusa Dua, Bali, Jumat. Kemitraan untuk Aksi Peralatan Komputer (PACE) dibentuk untuk mengelola komputer bekas pakai atau yang sudah habis masa pakainya. Pedoman yang akan dibentuk mencakup perbaikan, daur ulang, dan kriteria perangkat komputer yang aman dan ramah lingkungan. PACE mencatat hingga saat ini sedikitnya terdapat 40 hingga 50 juta ton sampah di dunia yang berasal dari elektronik. PACE ini pun mendapat tanggapan positif dari pihak pengusaha industri komputer. Vice President of Information Technology Industries Council (ITIC), Rick Goss mengatakan hingga saat ini tidak ada lembaga internasional yang mengatur pedoman pengolahan komputer bekas ini. "Kami melihat terdapat keuntungan dari kemitraan ini, dan tentu saja kami ITIC akan siap untuk bekerjasama dengan PACE," katanya. Rick Goss juga mengatakan perusahaan elektronik yang bergabung dalam ITIC juga telah menyetujui untuk bekerjasama dalam mengatasi limbah elektronik ini. Sedikitnya terdapat 69 perusahaan elektronik yang tergabung dalam ITIC di antaranya ACER, Apple, HP, Del, IBM, Lenovo, Sony, Panasonic, Canon, Epson dan Kodak. PACE merencanakan akan membangun pabrik untuk pengolahan limbah elektronik untuk pertama kali di Nigeria. Selain untuk memberikan contoh pengolahan, pabrik di Nigeria ini juga untuk membuka lapangan pekerjaan di negara berkembang tersebut. PACE menyelenggarakan beberapa kegiatan lainnya seperti forum bagi pemerintah, para pemimpin industri, lembaga swadaya masyarakat dan para akademisi untuk meningkatkan pengelolaan peralatan komputer bekas dan telah habis masa habis pakainya melalui pengembangan daur ulang global dan memperbaharui serangkaian pedoman bagi pengelolaan peralatan komputer yang ramah lingkungan. Delegasi dari negara Swiss, Marco Buletti mengatakan walau komputer telah memberikan banyak keuntungan bagi manusia, namun sampah dari perangkat komputer cepat atau lambat akan menjadi limbah. "Sampah dari komputer ada sebagian yang masih berguna tetapi juga banyak bahan yang bermasalah dan berbahaya, sehingga harus dikelola dengan baik untuk tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia," katanya. Diperkirakan pedoman global untuk pengelolaan limbah peralatan komputer akan selesai sebelum Konferensi antar bangsa untuk pengelolaan limbah pada dua tahun mendatang.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008