Baca juga: PSS Sleman harus puas berbagi angka 1-1 dengan Persipura
"(Skor) 1-1 tetap saya syukuri. Satu poin yang penting tetapi tak sesuai harapan yang saya minta," kata Seto saat jumpa pers seusai laga.
Seto menilai pada babak pertama, tim PSS Sleman kehilangan karakter. Strategi yang ia harapkan muncul di lapangan juga tidak mampu diterapkan dengan baik oleh anak asuhnya saat menjamu Persipura.
"Tatep saya apresiasi pemain. Babak kedua mulai ada perubahan. Ini jadi pembelajaran bagaimana meningkatkan kemampuan pemain dalam cuaca panas. Harapan saya pemain sudah memahami apa yang saya inginkan," kata dia.
Menurut dia, kendati perlu ada evaluasi untuk babak pertama, karakter anak asuhnya di babak kedua patut diapresiasi dan perlu terus dilanjutkan.
"Saya tak bisa mengevaluasi karena terlalu banyak yang harus dievaluasi. Hanya sedikit saran untuk pemain, seperti apa seharusnya bermain. Tapi yang penting kita dapat poin," kata Seto.
Sementara itu, terkait masuknya Brian Ferreira pada babak kedua, Seto mengatakan terpaksa menggunakan hak prerogatifnya sebagai pelatih kendati sesuai rekomendasi medis belum bisa tampil.
"Mengapa saya mainkan pada babak kedua karena kondisi. Babak pertama ingin menguasai bola, membuat mereka capek. Karena kondisinya babak pertama tidak maksimal mau gak mau Brian saya masukkan. Ini juga keputusan nekat," kata Seto.
Pemain PSS, Rangga Muslim Perkasa mengakui Persipura bermain luar biasa dalam laga Liga 1 pekan ke-19 itu. Hal itu akan menjadi motivasi untuk para pemain tim Super Elang Jawa.
"Kami sudah memberikan yang terbaik. Persipura bermain luar biasa. Ini menjadi pelajaran buat kami agar ke depan kami bisa belajar banyak pengalaman di Liga indonesia," katanya.
Baca juga: Melvin Platje bawa Bali United tundukkan tuan rumah Persija 1-0
Baca juga: Bali United perlebar jarak dengan pesaing terdekat
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2019