Belitung,Babel (ANTARA) - Seluas 20 hektar sawah di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengalami kekeringan dikarenakan kemarau panjang di daerah itu sejak tiga bulan terakhir.
"Tercatat seluas 20 hektar sawah mengalami kekeringan karena sawah tersebut murni tadah hujan sehingga sekarang kondisinya kering," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Belitung, Destika Efenly di Tanjung Pandan, Kamis.
Ia mengatakan, adapun luas keseluruhan tanaman padi dan sawah di daerah itu mencapai 700 hektar, kebun lada seluas 5.000 hektar dan kebun hortikultura seluas 1.000 hektare.
Disampaikannya, selain berdampak kepada tanaman padi kondisi kekeringan tersebut juga berdampak terhadap jenis pertanian lainnya.
"Namun untuk tanaman hortikultura kondisi kekeringan ini masih bisa diatasi oleh para petani, karena mereka menggunakan pompa air untuk penyiraman," katanya.
Disampaikannya, guna mengatasi permasalahan tersebut pihaknya mendorong agar petani nantinya dapat mengasuransikan sawah mereka melalui program pemerintah saat ini.
"Hanya saja kemarin masih banyak petani yang belum mengurus asuransi tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan, hal tersebut penting dilakukan guna mengurangi resiko kerugian dari tanaman padi dan sawah yang puso atau gagal panen.
"Apabila nanti kondisi diserang hama atau kemarau petani-petani kami bisa terbantu dengan kondisi itu," ujarnya.
Sementara itu, Yendri salah seorang pemilik sawah di Desa Bantan, Belitung mengatakan sawahnya mengalami kekeringan sejak dua bulan terakhir dan menyebabkan gagal panen.
"Karena faktor alam jadi resiko ini memang harus kami terima walaupun sebelumnya sudah pernah panen dengan hasil yang jauh berkurang," katanya.
Pewarta: Kasmono
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019