Jakarta (ANTARA News) - Tunggu inflasi Mei tekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat pagi ditutup turun 1,40 persen. IHSG sesi pagi melemah 32,988 poin menjadi 2.317,904, sedangkan indeks LQ45 menurun 8,287 poin atau 1,67 persen ke posisi 488,888. Analisa Riset PT Panin Capital, Luki Aryatama, mengatakan para pelaku pasar masih menunggu inflasi Juni yang diperkirakan masih tinggi. "Indeks masih akan mengalami tekanan dalam beberapa hari ini hingga diumumkannya inflasi pada awal bulan depan, karena diprediksi masih tinggi," katanya. Dari eksternal kembali melonjaknya harga minyak yang sempat menyentuh level 140 dolar AS per barel membuat khekawatiran menurunnya daya beli semakin bertambah. Kondisi inilah yang membuat Indeks Dow Jones di Wall Street, Kamis malam, ditutup turun pada angka terendah untuk indeks saham blue-chip sejak September 2006. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 358,41 poin atau 3,03 persen menjadi 11.453,42, dan langsung diikuti oleh bursa regional, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng sesi pagi anjlok 400,83 poin atau 1,78 persen ke level 22.054,83 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times terkoreksi 39,49 poin atau 1,32 persen ke posisi 2.941,46 di akhir sesi pagi. Kondisi ini yang membuat saham yang turun mendominasi pasar sebanyak 133 jenis dibanding yang naik 39 dan 47 tidak bergerak harganya. Beberapa saham unggulan yang turun dan memimpin indeks bergerak negatif, diantaranya Bumi Resources turun R200 ke Rp8.100, Perusahaan Gas Negara terkoreksi Rp600 menjadi Rp12.800, Bank BRI melemah Rp50 ke level Rp5.100, Telkom terkikis Rp150 ke harga Rp7.250, Astra Internasional anjlok Rp250 ke Rp19.200 dan Tambang Batubara Bukit Asam turun Rp450 ke posisi Rp15.550. Volume perdagangan mencapai 1,181 miliar saham dengan nilai Rp1,775 triliun dari 26.366 kali transaksi. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008