Artinya, respon masyarakat sebetulnya sudah cukup baik terhadap Polda Papua Barat

Manokwari (ANTARA) - Kinerja kinerja Kepolisian Daerah Papua Barat selama ini dinilai oleh masyarakat sudah cukup baik atau hampir memuaskan, kata Penelitian dan Pengembangan Kompas.

"Artinya, respon masyarakat sebetulnya sudah cukup baik terhadap Polda Papua Barat dan masih bisa ditingkatkan agar sampai pada angka puas bahkan sangat puas," kata Peneliti Utama Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kompas, Be Satrio saat merilis hasil survei di Mapolda Papua Barat, Kamis.

Ia mengungkapkan, secara keseluruhan nilai kepuasan masyarakat Papua Barat terhadap kinerja Polda mencapai 2,85. Nilai ini sudah mendekati angka puas yakni 3,00.

Baca juga: Kinerja Polda Kalimantan Barat dinilai baik

"Sudah mendekati puas, karena angka puas itu 3,00 dan 4,00 untuk predikat sangat puas," katanya pada kegiatan yang dihadiri Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Herry Rudolf Nahak dan seluruh pejabat utama tersebut.

Survei ini dilakukan terhadap seluruh layanan umum baik dalam hal administrasi maupun penindakan yang dilaksanakan Polda dan jajaran. Lokasi survei meliputi enam wilayah kerja Polres yang mencakup sembilan kabupaten kota.

Ia mengutarakan, dari segi perilaku dan kepatuhan warga sudah paham terhadap apa yang seharusnya dilakukan namun belum diikuti dengan perilaku dan kepatuhan yang sesuai dalam mengakses layanan kepolisian.

Dalam pengurusan SIM misalnya, 95 persen lebih responden menyadari bahwa SIM itu penting, namun mereka memiliki berbagai alasan untuk mengurus seperti karena kesibukan, ada yang malas karena kantor Polres jauh bahkan ada yang merasa tidak tahu cara untuk mengurusnya.

Khusus untuk masyarakat yang sudah memiliki SIM, lanjut Satrio, mereka merasa puas terhadap layanan yang diberikan petugas di Kantor Satuan Lalu lintas

Sedangkan terkait keamanan, mayoritas responden menyatakan bahwa persoalan orang mabuk akibat pengaruh minuman keras masih menjadi gangguan, termasuk di antaranya dilakukan oleh anggota Polri dan masalah ini terjadi merata di sembilan wilayah survei.

Menurut Satrio berdasarkan survei tersebut bahwa, umumnya responden memberi nilai positif terhadap kinerja polisi, meski demikian kehadiran polisi belum terlalu dirasakan padahal sangat diharapkan.

Selain itu, sebagian besar responden merasa ada kedekatan bahkan sayang dengan figur polisi. Rasa simpati dan empati tersebut bisa lebih dikembangkan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat.

Baca juga: Kompolnas: kinerja Polda Bali terbaik

"Lalu peran Babhinkamtibmas Polda dan Polres, selama ini ternyata belum terlalu dikenal, namun setelah kami diinformasikan manfaat dari kehadiran mereka, mayoritas responden merasa tertarik," kata Satrio lagi.

Pihaknya pun menyarankan, polisi di Papua Barat memberi prioritas kepada para pemuda untuk melakukan pendekatan. Berdasarkan hasil survei yang dilaksanakan pada Juli 2019 itu ada sebagian orang muda yang tidak senang dengan polisi.

Pewarta: Toyiban
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019