Cibinong, Bogor, (ANTARA News) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor telah menyiagakan berbagai dukungan evakuasi dan medis dalam operasi pencarian pesawat Cassa milik TNI AU yang dinyatakan hilang sejak Kamis (26/6). "Selain dukungan enam personil pada tahap awal, kita juga telah menyiagakan mobil ambulans dan kantong mayat untuk kesiapsiagaan proses evakuasi bila terjadi korban," kata Abidin, Wakil Kepala Markas PMI Kabupaten Bogor kepada ANTARA di Cibinong, Jumat. Pesawat nahas tersebut diduga jatuh di kawasan Gunung Salak, perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi. Ia menjelaskan, berdasarkan hasil rapat koordinasi dengan Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU dari Pangkalan Udara (Lanud) Atang Sendjaya (ATS) Bogor, maka mandat PMI adalah di lapis kedua untuk tugas-tugas evakuasi, sedangkan untuk proses pencarian di lapis utama dikoordinasikan tim Badan SAR Nasional. Seluruh dukungan dari PMI, kata dia, kini ditempatkan di pos utama yang berada di Curug Nangka, Kecamatan Tamansari, tempat pertama yang diduga sebagai lokasi hilangnya pesawat tersebut. "Untuk sementara ini, dukungan itulah yang dimandatkan kepada kami, dan enam personil akan bertugas secara `shift` setiap sehari," kata Abidin, yang juga Kepala Seksi Pelayanan PMI Kabupaten Bogor. Hingga berita ini dilaporkan pukul 11.20 WIB, proses pencarian pesawat yang hilang itu masih terus dilakukan oleh berbagai unsur, yakni TNI, Polri, Badan SAR Nasional, aparat pemerintah setempat dan masyarakat. Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AU Marsekal Pertama Chaerudin Ray di Jakarta, menjelaskan, tiga warga negara asing, masing-masing Mochtar Mahendra Kumar (India), Kwong Ping Anthony (Inggris), dan Tan Hook (Singapura), termasuk dalam daftar penumpang pesawat tersebut. "Ketiga orang asing itu adalah pemasok dari Digital Mapping Camera Modular Item, yang akan diuji coba dalam penerbangan tersebut," katanya. Selain tiga warga negara asing tersebut, tiga warga negara Indonesia dari perusahaan mitra PT Aviao Gaya Perkasa juga ikut hilang dalam penerbangan pesawat dengan nomor registrasi A2106 itu. Dalam penerbangan ujicoba kamera bagi pemotretan udara itu, terdapat 12 anggota TNI AU termasuk Pilot dan Ko-pilot, serta enam warga sipil yang terdiri atas tiga warga negara asing dan tiga warga negara Indonesia. Pesawat Cassa N212-200 yang bermarkas di Skadron 4 Pangkalan Udara Abdulrahman Saleh, Jawa Timur, merupakan pesawat angkut ringan yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pemotretan dan survey udara. Dalam rangka uji coba kamera baru, pesawat itu pada Kamis pagi sekitar pukul 10.00 WIB tinggal landas dari Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma menuju Bogor. Namun, sekitar pukul 11.30 WIB, Menara Pengawas di Pangkalan Udara Atang Senjaya Bogor kehilangan kontak. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008