Jakarta (ANTARA) - Kejadian seorang nenek menggendong jenazah cucunya yang masih bayi di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, yang terekam kamera dan videonya viral di media sosial, sedang diinvestigasi.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan investigasi itu guna mengungkap fakta sebenarnya atas kejadian yang viral tersebut. Dari informasi yang didapatkannya, keluarga korban memang memutuskan untuk membawa pulang jenazah secara mandiri.

Menurut info sementara, keluarga berkeras mau segera membawa jenazah yang seharusnya dibawa dengan mobil jenazah.

"SOP-nya kan menunggu mobil jenazah, ya itu kalau jenazahnya orang dewasa. Hanya, karena mungkin karena bayi mungkin dianggap mudah, gampang dibawa, nah ini yang nanti kami akan cek lagi di lapangan," ujar Anies di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Motornya mogok, seorang nenek jalan kaki sambil gendong jenazah cucu
Baca juga: Wali Kota sebut nenek gendong jasad bayi atas inisiatif sendiri

Anies menerangkan berdasarkan prosedur operasi standar (Standard Operating Procedure/SOP) keluarga korban harus menunggu dua jam untuk menggunakan mobil jenazah dari rumah sakit atau Puskesmas.

"Sebetulnya prosedur tetapnya, kalau meninggal itu harus ditunggu dua jam. Kemudian dibawa dengan mobil jenazah. Kalau di rumah sakit itu sudah pasti seperti itu," tutur Anies.

Dian Islamiyati (36) rela menggendong jenazah cucunya berjalan kaki dari Puskesmas Kecamatan Cilincing karena sepeda motor yang ditumpanginya untuk pulang ke rumah di Kampung Malaka I, RT 07/12 Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara, tiba-tiba saja mogok akibat kehabisan bensin.

Peristiwa tersebut viral di media sosial yang menunjukkan Dian Islamiyati (36) sedang berjalan sambil menggendong jenazah bayi. Akhirnya mereka mendapatkan bantuan dari petugas polisi yang kebetulan berada di lokasi saat Dian tengah berjalan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019