Pamekasan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Jawa Timur hingga kini telah mendistribusikan bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih senilai Rp1,3 miliar lebih, kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pemkab setempat Akamalul Firdaus.
"Pendistribusian bantuan air bersih senilai Rp1,3 miliar ini sejak hari pertama pendistribusian hingga saat ini," kata Firdaus di Pamekasan, Kamis.
Pendistribusian ke 325 dusun di 80 desa yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.
Baca juga: Pemkab Pamekasan distribusikan 1.848 tangki bantuan air bersih
Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan, hingga kini pihaknya telah mendistribusikan sebanyak 1.848 tangki bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan dan kekurangan air bersih tersebut.
Menurut data BPBD, data jumlah desa yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih pada kemarau kali ini, mengingat sebelumnya jumlah dusun yang dilanda kekeringan di Pamekasan sebanyak 310 dusun, dengan jumlah desa sebanyak 78 desa.
Kekeringan kekurangan air bersih di 325 dusun ini berdampak pada sedikitnya 212.321 jiwa yang terdiri dari 71.032 kepala keluarga.
"Dan desa-desa yang dilanda kekeringan ini bukan hanya di sekitar Kota Pamekasan saja, akan tetapi banyak di antaranya di pelosok desa, seperti di wilayah utara Pamekasan," kata Budi.
Baca juga: BPBD: 212.321 jiwa di Pamekasan terdampak kekeringan
Karena itu, sambung dia, pendistribusian oleh tim BPBD Pemkab Pamekasan tidak hanya pada siang hari saja, akan tetapi juga pada malam hari.
BPBD Pemkab Pamekasan juga melibatkan kelompok relawan, seperti Forum Relawan Penanggulangan Bencana Daerah (FRPB), kelompok sosial peduli lingkungan, organisasi kemasyarakatan lainnya.
Lembaga pendidikan, dan pondok pesantren, serta tempat-tempat ibadah yang digunakan untuk kepentingan masyarakat umum, menjadi prioritas bantuan distribusi air bersih yang dilakukan Pemkab Pamekasan ini.
Sementara, dari sebanyak 80 desa yang kini dilanda kekeringan tersebut, BPBD Pemkab Pamekasan mencatat sebanyak 47 mengalami kering langka, sedangkan 33 desa sisanya mengalami kering kritis.
Kekeringan kritis terjadi karena pemenuhan air di dusun mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak yang ditempuh masyarakat untuk mendapatkan ketersediaan air bersih sejauh 3 kilometer bahkan lebih.
Baca juga: BPBD Pamekasan mulai memeta daerah rawan kekeringan
Sementara yang dimaksud dengan kering langka, kebutuhan air di dusun itu di bawah 10 liter saja per orang, per hari. Jarak tempuh dari rumah warga ke sumber mata air terdekat, sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.
Saat ini Pemkab Pamekasan juga berupaya melakukan penanganan kasus kekeringan ini secara terintegratif, dengan melibatkan instansi dinas terkait di lingkungan Pemkab Pamekasan.
"Penanganan jangka pendek yang kami lakukan adalah dengan menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang dilanda kekeringan dan sudah mulai hari ini, sedangkan penanganan jangka panjang masih kami komunikasikan," kata Kepala BPBD Akmalul Firdaus, menjelaskan.
Baca juga: Muslim Pamekasan laksanakan shalat istisqa
Baca juga: BPBD: kekeringan di Pamekasan makin meluas
Baca juga: BPBD menyebut 80 desa di Pamekasan rawan kekeringan
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019