Musirawas, Sumsel (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menurut rencana pada 30 Juni akan berkunjung ke Kabupaten Musirawas, Sumsel, untuk menyerahkan sertifikat pencopotan status Musirawas dari daftar daerah tertinggal. Untuk melihat kesiapannya, Bupati Musirawas, H Ridwan Mukti dan sejumlah pejabat meninjau lokasi acara yang dipusatkan di Kecamatan Megang Sakti dan Jayaloka. Bupati juga meninjau kesiapan Bandara Silampari yang akan digunakan untuk pendaratan pesawat rombongan Presiden Yudhoyono, dan dipastikan kondisi bandara tersebut dalam keadaan baik. "Bupati memeriksa bandara guna memastikan kondisi Bandara Silampari. Presiden akan menggunakan pesawat dari Palembang," kata Ir Sudirman Masuli, Kepala Dinas Perhubungan dan Informasi Kabupaten Musi Rawas. Bandara Silampari yang sebelumnya memiliki landasan pacu sepanjang 850 meter, dua tahun belakangan ini ditingkatkan secara bertahap menjadi 1.350 meter, dengan biaya dari APBN dan APBD. Diperkirakan perpanjangan bandara menelan biaya Rp18 milliar lebih dan secara resmi akan beroperasi mulai Oktober mendatang dan dapat didarati pesawat jenis Boeing 737. Kabupaten Musirawas selama ini dikenal sebagai salah satu daerah tertinggal di Sumsel. Berkat pesatnya pembangunan, daerah itu mengalami kemajuan ekonomi yang cukup pesat. Musirawas yang bertetangga dengan Kota Lubuklinggau kini dikenal sebagai salah satu daerah utama penghasil beras, karet dan perikanan, khususnya air tawar. Di kabupaten ini juga terdapat potensi batubara yang cukup besar dan sudah diincar investor asal India untuk dikelola dan diekplorasi, Musirawas merupakan salah satu kabupaten yang berada di jalan lintas tengah Sumatera. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008