Kabul (ANTARA News) - Afghanistan telah memecat kepala polisi provinsi Kandahar di Afghanistan selatan dan dua pembantu seniornya, menyusul penjebolan penjara besar-besaran yang memalukan awal bulan ini, Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan Kamis. Sekitar 1.200 tawanan, termasuk ratusan gerilyawan Taliban, melarikan diri ketika pembom bunuh diri meledakkan bom hingga menyebabkan terbukanya pintu penjara penting kota Kandahar itu pada 13 Juni. Limabelas penjaga penjara tewas dalam serangan itu. "Sayed Agha Saqeb, kepala polisi Kandahar, wakil kepala polisi dan direktur penyelidikan kriminal telah dipecat dari jabatan mereka," kata pernyataan pers Kementerian Dalam Negeri se2perti dilaporkan AFP. Ketiga orang itu telah dikirim ke kantor jaksa umum provinsi untuk penyelidikan lebih lanjut mengenai penjebolan penjara itu, kata pernyataan tersebut. Seorang kepala polisi baru, Mutihulah, telah ditunjuk untuk menggantikan Saqeb, pernyataan tersebut menambahkan. Penyelidikan awal yang dipimpin oleh wakil mendagri Afghanistan, Munir Mangal, mengdapati kepala polisi tersebut dan dua pembantunya "telah melalaikan" tugas mereka, yang menyebabkan penjebolan penjara itu, katanya. Pernyataan pers itu mengatakan beberapa pegawai dari lembaga pemerintah juga akan dipecat dan menghadapi penyelidikan lebih lanjut. Pemerintah Afghanistan telah melancarkan penyelidikan penting menyusul insiden itu, yang terjadi sebagai pukulan pada pemerintah Presiden Hamid Karzai yang goyah dan pasukan internasional yang berupaya untuk menstabilkan negara itu. Beberapa hari setelah penjebolan penjara itu, ratusan gerilyawan Taliban berkumpul di desa dekat Kandahar, yang mendorong operasi NATO dan Afghanistan yang kementerian pertahanan katakan telah menyebabkan 94 gerilyawan tewas. Pemerintah Afghanistan mengatakan 86 tawanan telah melarikan diri, lebih dari 380 dari mereka adalah Taliban, sementara Pasukan Bantuan Keamanan Internasional pimpinan-NATO mengatakan lebih dari 1.100 tawanan telah melarikan diri. Milisi Taliban mengatakan bahwa 400 dari pejuang mereka sendiri telah melarikan diri dan bahwa banyak yang telah mengambil bagian dalam pertempuran pekan lalu dengan pasukan NATO dan Afghanistan di distrik Arghandab, dekat Kandahar. Taliban telah memerangi pemerintah Karzai sejak mereka terguling dari kekuasaan dalam operasi pimpinan-AS karena gagal menyerahkan pemimpin al Qaida Osama bin Laden pada 2001 menyusul serangan 9/11. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008