Padang, (ANTARA) - Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Fakhrizal mengatakan pelaku pembakar lahan di wilayah hukumnya akan ditindak secara tegas agar tidak terjadi aksi pembakaran lahan di provinsi tersebut.
“Kita konsisten dan akan ambil tindakan tegas jika ada pelaku pembakaran lahan di daerah ini,” katanya di Padang, Kamis.
Baca juga: Palangka Raya siapkan Rp1,7 miliar selama tanggap darurat karhutla
Baca juga: Hujan buatan berhasil turun di Riau
Ia mencontohkan seperti yang terjadi di Kabupaten Solok, Polres Solok menangkap lima pelaku yang diduga membakar lahan di Jorong Balai Batingkah, Nagari Saniang Bakar, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat pada Jumat (13/9).
“Kita proses mereka semua dan kita konsisten dengan langkah ini,” katanya.
Selain itu pihaknya di seluruh kota dan kabupaten terus memberikan imbauan kepada masyarakat yang akan membuka lahan tidak dengan cara membakar karena dapat berdampak buruk bagi lingkungan.
“Kalau lahan dibakar tentu akan menjalar dan menghabiskan tumbuhan yang ada di sekitar kawasan tersebut. Selain itu pembakaran menimbulkan asap yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat luas,” kata dia.
Ia mengatakan untuk Sumatera Barat memang jumlah titik panas tidak sebanyak di daerah lain seperti Riau, Kalimantan Tengah dan Jambi yang menghasilkan asap.
“Kita terus mengantisipasi dengan pihak terkait agar tidak ada lahan yang terbakar lagi di Sumbar, selain itu kita petugas kita turunkan membantu pemadaman api di beberapa titik,” katanya.
Sementara itu Kapolres Dharmasraya AKBP Imran Amir mengatakan di wilayahnya ada titik panas namun berasal dari wilayah Provinsi Riau yang berbatasan dengan Kabupaten Dharmasraya yakni daerah Timpeh dan Kuansing.
“Kita bekerja sama dengan BPBD melakukan pemadaman api, memang kebakaran terjadi di wilayah Riau namun jika tidak dipadamkan akan menjalar ke Dharmasraya,” katanya.
Selain itu cuaca panas yang terjadi membuat lahan kering mudah terbakar bahkan dapat disebabkan oleh puntung rokok. Pihaknya terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada ketika berada di lahan kering agar tidak membuang puntung rokok sembarangan.
“Pemkab Dharmasraya telah meliburkan anak sekolah selama beberapa hari akibat asap yang melanda wilayah itu. Kita terus berupaya membantu masyarakat mulai dari membagikan masker dan sosialiasi kepada pihak yang berkegiatan di lahan kering,” katanya.
Baca juga: Riau diperkirakan alami kerugian Rp50 triliun akibat asap karhutla
Baca juga: Dua hektare lahan warga Majene hangus terbakar
Baca juga: Sudah sebulan Pekanbaru terus diselimuti kabut asap karhutla
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019