Jakarta (ANTARA News) - Walau pun pelukis dan penari asal Surabaya, Jawa Timur, Choirijatun hampir 10 tahun lamanya menetap di Duesseldorf, Jerman, kecintaannya pada Indonesia tidak luntur. "Saya sudah sering ditanya orang di luar negeri, kalau tinggal di Jerman dan sudah berpameran berbagai negara kenapa tidak pindah kewarganegaraan, tapi saya tetap bersikukuh menjadi warga Indonesia," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis. Perempuan kelahiran Surabaya pada 1971 itu menikah dengan seorang seniman patung Jerman dan menetap di negara itu sejak 2000. Di Jerman, ia mendalami seni tari modern dan pop art yang kemudian membawanya berkeliling Eropa untuk berpameran lukisan dan menari. "Saya ini orang Indonesia dan akan selalu cinta negara saya. Karya dan prestasi saya adalah sumbangsih untuk Indonesia," kata perempuan yang memiliki satu anak dari pernikahannya dengan Juergen Walter Weber itu. Kecintaan Cori pada Indonesia ditampilkan dalam setiap karyanya, baik lukis maupun tari. Ia mencontohkan Tari Remo (kesenian asal Surabaya) yang sering dipentaskan pada pertunjukan pembukaan pamerannya. "Saya juga selalu memasukkan suasana Indonesia dan Jerman dalam setiap lukisan, karena sesungguhnya hati saya adalah untuk Indonesia dan Jerman," ujar Cori yang selalu tampil mengenakan topi. Dalam lukisan-lukisannya, Cori memasukkan unsur laut, ikan, gunung, bunga, gedung-gedung bertingkat, dan manusia terutama pasangan pria dan wanita. Pada beberapa lukisan, Cori menyisipkan ornamen batik. Ciri khasnya yang lain adalah permainan warna lukisan yang selalu meriah dan cerah, seperti kuning, merah, biru laut, dan hijau muda. "Gedung bertingkat itu adalah gambaran saya terhadap Jerman, sedangkan gunung dan bunga adalah Indonesia," katanya. Cori menekuni seni lukis sejak tahun 2000. Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Urip Sumoharjo, Surabaya, itu mengatakan tidak akan berhenti berkarya dan menggelar pamerannya di berbagai negara. Tahun 2007 Chorijatun tampil di Malta Biennale Museum Proyek Open Window, pameran di Mauritius Meerbusch, pameran tunggal Culture Foundation di Gedung Kebudayaan Emirat Arab, Abu Dhabbi, dan tempat-tempat lain di Eeropa. Pada 2005 ia pulang ke Indonesia dan menyempatkan pameran lukisan di beberapa hotel berbintang di Surabaya. Saat ini Cori berada di Jakarta beberapa hari lamanya untuk pameran tunggal di Galeri Nasional. Pameran tunggalnya ini, menurut Cori, merupakan undangan dari pemerintah Indonesia melalui Galeri Nasional. Ada 27 lukisan diboyong dari Jerman dan kini menghiasi dinding galeri mulai 25 juni hingga 5 Juli mendatang. "Ke depan, saya ingin terus menari dan melukis karena saya mencintai dua hal ini," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008