New York, (ANTARA News) - Harga minyak dunia menembus 140 dolar AS per barrel untuk pertama kalinya di New York dan di London, Kamis waktu setempat atau Jumat dinihari WIB, di tengah melemahnya dolar AS dan setelah OPEC memperingatkan harga minyak tahun ini dapat mencapai 170 dolar AS. AFP melaporkan, kontrak berjangka minyak utama New York, minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Agustus, melesat naik 5,50 dolar AS menjadi diperdagangkan di posisi tertinggi 140,05 dolar AS per barrel. Di London, harga minyak mentah jenis "Brent North Sea" untuk pengiriman Agustus melonjak 6,05 dolar AS menjadi 140,38 dolar AS per barrel. Harga minyak mentah melesar naik di tengah penurunan baru dolar AS, yang membuat harga komoditi dalam denominasi dolar AS menjadi lebih murah untuk para pembeli yang menggunakan mata uang kuat. Dolar AS kembali melemah terhadap euro, sehari setelah Federal Reserve (Bank Sentral AS) mempertahankan tingkat suku bunga tak berubah. Para analis Barclays Capital mengatakan tingkat suku bunga di Amerika Serikat kemungkinan masih lebih rendah daripada suku bunga yang ditentukan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) untuk zona euro, sehingga membuat euro lebih menarik bagi para investor ketimbang mata uang AS. Presiden Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) yang juga Menteri Energi Aljazair, Chakib Khelil, mengatakan harga minyak mentah dapat mencapai sebuah rekor 170 dolar AS tahun ini, akibat melemahnya mata uang AS dan kerusuhan geopolitik. "Saya perkirakan mungkin harga mencapai 150 hingga 170 dolar AS pada musim panas ini," kata Khelil, Kamis dalam sebuah wawancara dengan France 24. "Itu (pasar) mungkin akan sedikit turun kemudian pada akhir tahun." Presiden OPEC menambahkan bahwa melemahnya dolar AS menjadi penyebab utama melonjaknya harga minyak.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008