Mexico City (ANTARA) - Meksiko akan menyelidiki kembali kasus pembantaian sekaligus hilangnya 43 siswa pada 2014, kata pihak berwenang pada Rabu, kasus kontroversial yang menyebabkan krisis pemerintahan sebelumnya dan menuai kritikan internasional.
"Kami akan memulainya lagi," kata Omar Gomez, jaksa penuntut khusus yang ditunjuk untuk mengawasi pemeriksaan ulang kasus tersebut, katanya dalam satu pernyataan.
Dugaan penculikan serta dugaan pembantaian 43 siswa di Kota Iguala oleh polisi korup yang bersengkokol dengan geng narkoba memicu salah satu krisis terburuk pemerintahan mantan Presiden Enrique Pena Nieto.
Penggantinya Andres Manuel Lopez Obrador akhir tahun lalu membentuk komisi untuk memantau penanganan kasus tersebut dan sejak itu secara berkala mengumumkan perkembangan, termasuk penyelidikan terhadap para pejabat yang memimpin investigasi tersebut.
Baca juga: Meksiko adili pejabat setelah 43 mahasiswa hilang pada 2014
Gomez pada Rabu mengatakan otoritas akan menyelidiki "daftar panjang politisi yang memikul tanggung jawab yang berbeda."
Felipe de la Cruz, ayah salah seorang siswa yang hilang, menyambut baik dibukanya kembali kasus tersebut.
"Sayangnya sudah lima tahun kami disuapi kebohongan, kami praktis lebih memilih dimulai dari nol karena pada awal semuanya dilakukan dengan buruk," kata de la Cruz saat wawancara.
Pemerintah menyebutkan penyelidikan terhadap mantan pejabat pemerintahan Pena Nieto akan menargetkan mantan jaksa agung beserta ajudan seniornya.
Sumber: Reuters
Baca juga: PBB desak perlindungan lebih terhadap jurnalis, aktivis HAM di Meksiko
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019