Jakarta, (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Kamis sore berhasil mencapai angka Rp9.200 per dolar AS, karena pelaku pasar makin aktif membeli rupiah, sehingga mata uang Indonesia terus menguat. "Faktor utama menguat rupiah itu, setelah pemerintah berhasil menerbitkan obligasi dolar yang sangat diminati asing yang mencapai angka 2,2 miliar dolar AS, kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk Kostaman Thayib di Jakarta, Kamis. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp9.200/9.210 per dolar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp9.254/9.260 atau menguat 54 poin. Menurut dia, masuknya dolar AS ke pasar domestik memberikan suntikan terhadap rupiah sehingga menguat hingga mencapai Rp9.200 per dolar AS. Kecenderungan kenaikan suku bunga perbankan juga memberikan nilai tambah bagi pergerakan rupiah yang terus menguat dan diperkirakan akan bisa mendekati angka Rp9.100 per dolar AS. Perbankan akan menyesuaikan tingkat suku bunganya setelah bank sentral Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 8,50 persen dari sebelumnya 8,25 persen yang diikuti pula oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan bunga yang sama 8,50 persen, tuturnya. Menurut dia, kenaikan rupiah itu kemungkinan akan masih berlanjut hingga bisa mencapai angka Rp9.000 per dolar AS, namun untuk menuju ke arah sana dinilai agak berat. Rupiah saat ini berada dalam posisi yang stabil, namun kenaikan itu harus dijaga jangan terlalu cepat, karena dikhawatirkan akan kembali melemah, katanya. Rupiah, lanjut dia, dikhawatirkan akan mendapat tekanan negatif menjelang pemilihan umum (Pemilu), apabila pemilu berjalan dengan baik maka rupiah akan makin stabil. Karena itu pelaku asing masih hati-hati dalam menginvestasikan dana dalam jangka panjang menjelang pemilihan umum pada tahun 2009 dan aksi demo yang masih terjadi akhir-akhir ini, katanya. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008