Kuala Lumpur (ANTARA) - Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) di Jalan Tun Ismail Kuala Lumpur diliburkan selama dua hari mulai Kamis (19/9) hingga Jumat (20/9) karena angka Indeks Polusi Udara (IPU) yang tidak sehat akibat asap.

"Berdasarkan pernyataan pers laporan penutupan sekolah dari Kantor Pendidikan Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur maka dengan ini SIKL mengikuti arahan tersebut," ujar Kepala SIKL, Dr Encik Abdul Hajar MM di Kuala Lumpur, Kamis.

Encik meminta para orang tua mendampingi putra-putrinya belajar di rumah pada hari tersebut.

Semestinya sekolah tersebut sesuai jadwal hendak menyelenggarakan peringatan 1 Muharram yang dilaksanakan Unit Kerohanian Islam (Rohis) sekolah terkait.

Kantor Pendidikan Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur dalam pernyataannya mengatakan berdasarkan IPU di Stasiun Petaling Jaya, Batu Muda dan Cheras pada Rabu (18/9) jam 17.00 indeks IPU menunjukkan sangat tidak sehat dan tidak sehat.

Baca juga: Sekolah di Port Dickson dan Putrajaya ditutup karena asap

Karena itu sebanyak 296 sekolah dengan 328.004 murid di Kantor Pendidikan Daerah Sentul, Keramat dan Bangsar Pudu ditutup pada Kamis (19/9).

Sementara itu sejumlah sekolah dan kampus di Negara Bagian Selangor juga ditutup pada hari yang sama.

Wakil Rektor International Islamic University Malaysia (IIUM) Prof Dr Isarji Hj Sarudin mengatakan karena indeks IPU lebih dari 200 maka semua aktifitas kampus di dalam kelas dan luar kelas yang ada di Gombak maupun Kuala Lumpur diliburkan dua hari.

Pemerintah Negara Bagian Selangor dalam pernyataannya mengatakan berdasarkan informasi dari Kantor Meteorologi Malaysia menunjukkan kualitas IPU di semua daerah dalam negeri Selangor tidak sehat dan sangat tidak sehat.

Karena itu Kantor Pengurusan Bantuan dan Bencana Negeri Selangor meminta semua sekolah negeri dan swasta ditutup mulai Kamis (19/9) hingga Jumat (20/9).

Baca juga: Sebaran asap karhutla terdeteksi hingga ke Singapura dan Malaysia
Baca juga: BMKG: Kebakaran hutan terdeteksi hingga Semenanjung Malaysia

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019