Jakarta, (ANTARA News) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nurwahid mengingatkan mahasiswa untuk melakukan introspeksi dan mensterilisasi setiap aksinya dari pihak yang ingin menunggangi. Demonstrasi yang diwarnai kekerasan tidak akan membantu rakyat dan para pengambil keputusan. "Ini era di mana demokrasi berlaku dengan baik dan karenanya jangan ada pihak yang mau ditunggangi dan jangan ada pula pihak yang menunggangi," katanya, di Jakarta, Kamis setelah menghadiri acara "Launching Nasional Calon Anggota Dewan Partai Keadilan Sejahtera 2009-2014". Ia mengatakan mahasiswa tidak dilarang untuk berdemonstrasi. Namun, demonstrasi harus dilakukan dengan tertib. "Ini era keterbukaan. Demonstrasi boleh, bisa dilakukan. Tetapi jangan mempersepsikan diri sebagai binatang untuk ditunggangi pihak lain." Dalam melakukan aksi demonstrasi, mahasiswa diharapkan lebih berhati-hati agar tidak ditunggangi oleh pihak lain. Kerusuhan dalam demonstrasi pada Selasa (24/6) harus menjadi pelajaran bagi mahasiswa. Ia mengatakan mahasiswa memiliki ciri khas yakni mengedepankan akal dan budi pekerti, bukan emosi. "Ini era keterbukaan. Demonstrasi boleh, tetapi anarkis bukan ciri khas demokrasi. Ciri khas mahasiswa adalah mengedepankan akal budi, solusi, tidak emosi," katanya. Sementara itu, ditemui pada kesempatan sama, Presiden PKS Tifatul Sembiring mengimbau pada pelaku demonstrasi untuk tidak bersikap anarkis. "Jangan anarkis supaya masyarakat tidak antipati. Harus ada tata krama sehingga masyarakat juga bersimpati. Kalau timbul korban akan merugikan semua pihak," katanya. Ketika disinggung mengenai dugaan Badan Intelijen Negara (BIN) yang mengatakan FY terlibat dalam kerusuhan pada Selasa (24/6), Tifatul mengatakan tuduhan tersebut harus dibuktikan. "Kalau memang bersalah bawa ke pengadilan, kita punya jalur hukum. Betul atau tidak, harus dibuktikan," katanya. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008