Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat akan menyiapkan sumber air di sekitar lahan yang rawan terbakar, guna mengatasi permasalahan kebakaran lahan yang selalu terjadi setiap musim kemarau.
"Penampungan sumber air seperti embung, sumur bor atau parit akan kita buatkan di sekitar lahan yang rawan terbakar dan akan kita anggarkan tahun depan," kata Tjhai Chui Mie di Pontianak, Kamis.
Berdasarkan pantauannya, bahwa lahan yang terbakar di Kelurahan Sungai Rasau merupakan rembetan dari lahan Sungai Naram yang sebelumnya sudah terbakar.
"Kebakaran lahan bisa merembet ke lokasi tersebut, dikarenakan terbawa angin yang cukup kencang," ujarnya.
Secara luasan, katanya, lahan yang terbakar di Kelurahan Sungai Rasau ada sekitar 18-20 hektare, sementara jika dihitung dari Sungai Naram maka kebakaran lahan diperkirakan sudah mencapai 30 hektare.
Menyikapi kondisi tersebut, dia menegaskan kepada Camat, Lurah dan RT untuk selalu siaga di wilayahnya, sehingga jika ada permasalahan di lapangan masyarakat bisa dengan mudah melaporkannya.
Pada kesempatan yang sama, Kapolres Singkawang, AKBP Raymod M Masengi mengatakan, berdasarkan pantauan dan hasil wawancara serta penyelidikan, bahwa lahan di Sungai Rasau merupakan lahan yang terbakar.
"Rembetan api yang berasal dari Kelurahan Sungai Naram bisa sampai ke Sungai Rasau dan itu akibat dari ulah oknum yang dengan sengaja membakar lahan," katanya.
Karena itu, katanya, untuk titik api awal pihaknya sudah melakukan pemeriksaan serta penyelidikan guna mencari tahu siapa orang yang membakar. Kemudian, dalam penegakan hukum Polres Singkawang sudah menangani tiga perkara Karhutla yang terjadi wilayah hukumnya.
"Tersangkanya sudah ada tiga orang dan sekarang sedang dalam proses penyidikan. Intinya akan kita tindak tegas," ujarnya.
Menurutnya, pihak kepolisian bersama TNI bersama-sama melakukan kegiatan preventif untuk membantu pemerintah daerah, BPBD, Manggala Agni, BPKS dan masyarakat setempat untuk melakukan pemadaman.
Kapolsek masing-masing wilayah juga sudah siaga di wilayahnya masing-masing untuk melakukan pemadaman bilamana terjadi Karhutla.
Menurutnya, kabut asap sudah terjadi dimana-mana dan banyak masyarakat yang terkena ISPA, sehingga diharapkan kepada masyarakat Singkawang tidak ada lagi yang membuka lahan dengan cara dibakar.
Sementara salah satu petani di Kelurahan Sungai Rasau, Kecamatan Singkawang Utara, Zulfah mengatakan, akibat kebakaran lahan di Sungai Rasau juga merembet sebagian kebunnya. "Kejadian dari lahan sebelah, kemudian merembet ke lahan saya," katanya.
Atas kejadian itu, dia bersama suaminya harus berjibaku untuk memadamkan api dengan peralatan dan air seadanya.
"Seadanya lah, karena di sini cuma ada parit dan itupun harus di gali supaya airnya keluar," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Singkawang perpanjang libur siswa
Baca juga: Masyarakat di sekitar lahan kosong diimbau waspada Karhutla
Baca juga: Singkawang butuh bantuan heli water bombing padamkan lahan terbakar
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019