Tim internal Malindo Air bersama penyedia layanan data eksternal, Amazon Web Services (AWS) dan GoQuo sebagai mitra e-commerce saat ini sedang menyelidiki atas hal tersebut
Labuan Bajo, NTT (ANTARA) - Malindo Air (kode penerbangan OD) anggota Lion Air Group menyadari beberapa data pribadi penumpang yang disimpan di lingkungan berbasis cloud, kemungkinan disalahgunakan pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Tim internal Malindo Air bersama penyedia layanan data eksternal, Amazon Web Services (AWS) dan GoQuo sebagai mitra e-commerce saat ini sedang menyelidiki atas hal tersebut," kata PR & Communications Department, Malindo Air Andrea Liong dalam siaran pers via surat elektronik yang diterima di Labuan Bajo, NTT, Kamis.
Malindo Air juga bekerja sama dengan konsultan cybercrime independen, melaporkan kejadian ini dan untuk proses penyelidikan.
Pihaknya sudah mengambil dan melakukan sejumlah langkah tepat dalam memastikan agar data penumpang tidak terganggu, sesuai Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi Malaysia 2010 (Malaysian Personal Data Protection Act 2010).
Dalam kaitan tersebut, Malindo Air menyatakan tidak menyimpan rincian pembayaran setiap penumpang atau pelanggan di dalam server. Malindo Air mematuhi ketentuan Standar Kartu Pembayaran Industri dan Standar Keamanan Data (Payment Card Industry/ PCI - Data Security Standard/ DSS).
Dikatakan, Malindo Air dalam menjalankan bisnis dan operasional patuh terhadap semua aturan, kebijakan, ketentuan dari berbagai otoritas baik lokal maupun luar negeri (internasional) termasuk CyberSecurity Malaysia.
Untuk tindakan pencegahan, perusahaan mengimbau dan menyarankan kepada seluruh penumpang atau pelanggan yang memiliki akun Malindo Miles segera mengubah kata sandi jika kata sandi digunakan sama pada layanan yang lain secara online.
Malindo Air akan terus memberikan keterangan lebih lanjut melalui website, seluler, dan media sosial.
Sebagai informasi, Malindo Air adalah maskapai Malaysia yang terhubung langsung di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) dan KL Subang Skypark di Selangor, Malaysia. Maskapai ini mulai terbang pada Maret 2013 dengan penerbangan domestik.
Ekspansi rute telah berkembang ke semua bandara utama di Malaysia serta melintasi benua Asia dan Australia.
Perusahaan mengoperasikan 13 ATR 72-600 dan 29 Boeing 737 generasi modern, lebih dari 1.400 penerbangan setiap minggu di seluruh 55 rute yang terus berkembang.
Maskapai bekerja sama (code share) Turkish Airlines, Lion Air, Batik Air, serta mitra interlining ke Xiamen Air, All Nippon Airways (ANA), Qatar Airways, Etihad Airways dan Oman Air.
Baca juga: Malindo Air laporkan kebocoran data penumpang
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019