Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mencatat kenaikan hari ketiga berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), sebelum Federal Reserve (Fed) mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan kedua tahun ini.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik 2,4 dolar AS atau 0,16 persen, menjadi ditutup pada 1.515,8 dolar AS per ounce.
Emas berjangka telah menyelesaikan perdagangannya ketika Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengumumkan penurunan suku bunga acuan dana federal (federal fund ) 25 basis poin seperti yang diperkirakan ke kisaran 1,75 persen hingga 2,00 persen. Tak lama setelah keputusan Fed, emas berjangka turun tipis dalam perdagangan elektronik.
Namun kenaikan logam mulia itu dibatasi oleh greenback yang lebih kuat. Indeks dolar AS, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang saingannya, naik 0,26 persen menjadi 98,52 pada pukul 17.30 GMT sesaat sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 22,1 sen atau 1,22 persen menjadi ditutup pada 17,919 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 9,6 dolar AS atau 1,02 persen, menjadi menetap pada 934,6 dolar AS per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Rupiah diprediksi melemah, dibayangi sentimen Timur Tengah dan The Fed
Baca juga: IHSG diprediksi menguat hari ini, dipicu redanya sentimen Timur Tengah
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019