Phnom Penh, (ANTARA News)- Partai-partai politik Kamboja, Kamis memulai kampanye selama sebulan bagi pemilu dan diperkirakan Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa akan meraih kemenangan. Pemimpin oposisi Sam Rainsy , yang mengenakan kalung bunga, berikrar memerangi inflasi dan kesulitan ekonomi ketika ia menyampaikan pidato dihadapan sekitar 1.000 pendukungnya di sebuah taman Phnom Penh. "Tanah yang dirampas akan dikembalikan kepada rakyat. Memilih Rainsy akan menurunkan harga bensin dan meningkatkan gaji para karyawan sipil," katanya kepada para pendukungnya yang kemudian melakukan pawai bersama dia melalui jalan-jalan kota itu. Para pengamat mengatakan Sam Rainsy dan partai yang juga menggunakan nama dia memiliki peluang kecil untuk mengalahkan Perdana Menteri Hun Sen. Hun Sen Rabu mengimbau partai-partai politik ikut dalam pemilu 27 Juli untuk bersaing secara jujur dan menyetujui hasil pemungutan suara itu. Hun Sen memerintah Kamboja selama 23 tahun , menjadikan dia pemimpin paling lama berkuasa di Asia Tenggara disamping sultan Brunei. Mitra koalisi sekarang, Funcinpec yang royalis, berjalan pincang akibat pertikaian dan penggulingan pemimpinnya Pangeran Norodom Ranariddh, yang membentuk partainya sendiri. Sam Rainsy adalah partai oposisi utama, tetapi diperkirakan akan meraih kemenangan kecil di luar ibukota Phnom Penh. Saingan Hun Sen Kem Sokha membentuk partai baru Partai Hak Asasi Manusia yang akan mengurangi suaranya dalam pemilu itu. Ada 13 partai yang bersaing untuk memperebutkan 123 kursi parlemen dalam pemilu itu. Sekitar 8.1 juta orang terdaftar sebagai pemilih untuk memberikan suara mereka di 15.000 tempat pemungutan suara yang diawasi lebih dari 13.000 pemantauan dalam negeri dan internasional. Selama pemerintahnya, Hun Sen meruntuhkan secara kejam saing-saingan politiknya dam melakukan satu tindakan mendadak tahun 1997, setelah pemilu, memaksa dia berbagi kekuasaan dengan partai lainnya, demikian AFP. (*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008