Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) merasa optimis tingkat inflasi akan kembali ke single digit pada 2009 dibandingkan dengan saat ini yang mencapai double digit. "Kami melihat bahwa inflasi saat ini lebih merupakan `spike` (pukulan) akibat beberapa hal, seperti kenaikan harga BBM, pangan dan sebagainya," kata Deputi Gubernur Senior Gubernur BI, Miranda S. Goeltom, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis. BI mengharapkan pada 2009 tekanan inflasi sudah mulai berkurang, karena pengalaman tahun 2005 juga menunjukkan hal demikian. Menanggapi keputusan Panitia Anggaran DPR yang menetapkan inflasi 2009 sebesar 5,8 hingga 6,5 persen, Miranda mengatakan angka itu masih dalam kisaran BI. "Range-nya tidak harus selalu sama dengan pemerintah. Keputusan saat ini kan juga masih akan di-exercise dalam nota keuangan 2009," katanya. Ia menyebutkan, pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintah sebelum angka finalnya masuk ke dalam APBN 2009. Mengenai upaya pengetatan operasi moneter yang akan dilakukan BI untuk menekan inflasi saat ini, Miranda menjelaskan, ekspektasi inflasi tidak selalu dijawab dengan pengetatan moneter. "Instrumennya ada bermacam-macam, ada suku bunga, kemudian seperti yang dilakukan China memakai instrumen giro wajib minimum (GWM), pengendalian nilai tukar, dan lainnya," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008