Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Bima Sakti melarang para pemainnya merayakan gol secara berlebihan
"Tidak perlu terlalu banyak selebrasi. Kalau mau sujud syukur silakan, tetapi setelah itu sudah," ujar Bima di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu malam.
Menurut pelatih asal Balikpapan itu, perayaan gol yang menggebu-gebu tidak baik untuk fisik dan hanya menguras energi.
Dia mengevaluasi hal itu dari pengalaman saat timnya berlaga di Piala AFF U-15 2019, di mana mereka menjadi tim terbaik ketiga.
"Di AFF kemarin, setelah mencetak gol pemain sering mencari kamera. Saya rasa tidak perlu seperti itu," kata Bima.
Bima Sakti sendiri menegaskan bahwa dia menerapkan kebijakan tersebut di semua pertandingan timnas U-16 selama dia masih menjadi pelatih kepala.
Saat menaklukkan Filipina dengan skor 4-0 pada Senin (16/9) dan mengalahkan Kepulauan Mariana Utara 15-1 pada Rabu (18/9), pemain timnas U-16 Indonesia memang selalu merayakan gol dengan sederhana.
Setelah melesakkan bola ke dalam gawang, pemain tim berjuluk Garuda Asia hanya sujud syukur dan memeluk rekan-rekannya. Setelah itu, mereka langsung kembali ke area untuk melanjutkan pertandingan.
Tim nasional U-16 Indonesia memuncaki klasemen sementara Grup G Kualifikasi Piala Asia U-16 2020 usai melumat Kepulauan Mariana Utara dengan skor 15-1 di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (18/9) malam.
Hasil itu membuat skuat asuhan pelatih Bima Sakti memiliki selisih gol 18 di klasemen Grup G, lebih baik dibandingkan China dengan selisih gol 13.
China pun harus turun ke posisi kedua meski poin kedua tim sama-sama enam hasil dua kemenangan dari dua pertandingan.
Peringkat ketiga sampai kelima dihuni oleh Filipina, Brunei Darussalam dan Kepulauan Mariana Utara.
Baca juga: Bima Sakti: penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah timnas
Baca juga: Bima Sakti marah kepada timnas U-16 karena gol Kepulauan Mariana Utara
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019