Bandung (ANTARA) - Pelatih Semen Padang, Welliansyah mengaku bangga anak asuhnya bisa mencuri poin saat bertandang hadapi Persib Bandung dengan hasil imbang 1-1 dalam lanjutan Shopee Liga 1 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu.
Meski kedudukan sempat tertinggal saat babak pertama laga, skema permainan yang diterapkan pada babak kedua ia rasa ampuh untuk mengejar ketinggalan. Penyerang Semen Padang, Karl Marx berhasil mengimbangi skor 1-1 dengan gol dari sundulan memantul yang menyulitkan kiper Persib, I Made Wirawan.
"Skema kami berjalan dengan baik. Kita sedikit bermain dengan compact defend, kita mengandalkan counter attack, terbukti kita di babak kedua bisa memanfaatkan ini," kata Welliansyah usai pertandingan.
Menurutnya dalam waktu singkat setelah paruh musim bergulir, para pemain anyar klub berjuluk Kabau Sirau itu mampu bermain kompak.
"Ini luar biasa, dengan waktu singkat, semua pemain baru menunjukkan motivasi yang sanagat baik. Mudah-mudahan kedepan akan lebih baik," kata dia.
Selain itu, beberapa pemain anyar Semen Padang masih belum diturunkan. Ia rasa dengan penambahan amunisi klub asal Sumatera Barat itu dapat menambah kekuatan tim untuk memperbaiki klasemen.
"Mudah-mudahan kita berharap dengan bertambah pemain, tambah juga kekuatan. Bagaimana pun, kita akan menargetkan maksimal di putaran dua ini," kata pelatih yang juga berkiprah sebagai pemain Semen Padang.
Meski tidak dapat mencuri poin penuh, Gelandang Semen Padang, Yu Hyunkoo mengatakan hasil tersebut menjadi harapan klub nya untuk memperbaiki diri. Pasalnya, klasemen Semen Padang saat ini terancam dalam zona degradasi.
"Mungkin kedepannya dengan latihan lagi kita bisa lebih baik lagi, karena kita semua pemain tahu, kita harus lewat dari zona degradasi," kata pemain asal Korea Selatan itu.
Baca juga: Semen Padang dapat empat pemain baru jelang jendela transfer ditutup
Baca juga: Pelatih asing Semen Padang akui miliki misi berat selamatkan tim
Baca juga: Persib gagal raih poin penuh atas Semen Padang
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019