Jakarta (ANTARA News) - Lembaga bantuan kemanusiaan asal Inggris, Oxfam, memperkirakan pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN) yang sembrono dapat menciptakan krisis pangan dan menyeret 30 juta orang di seluruh dunia terperangkap jatuh miskin. Menurut laporan terbaru Oxfam, Rabu, pengembangan Bahan Bakar Nabati yang didukung penuh oleh negara-negara kaya telah menimbulkan kenaikan harga pangan, dan alih fungsi bahan pangan menjadi bahan bakar pun kian masif. Berdasarkan kajian Bank Dunia, harga pangan dunia telah naik 83 persen selama 3 tahun terakhir. Mereka yang hidup sangat miskin harus menghabiskan 50-80 persen pendapatan mereka untuk membeli makanan. Oxfam memperkirakan kehidupan sekitar 290 juta orang akan terancam krisis pangan, sementara 100 juga orang sudah jatuh miskin akibat krisis ini (data Bank Dunia). Sekitar 30 persen kenaikan harga pangan disebabkan oleh BBN, itu sebabnya faktor ini sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup manusia. Bila diteruskan, pengembangan BBN berpotensi membuat 100 juta orang sengsara akibat krisis pangan, dan 30 juta orang menjadi miskin. Tahun 2007 lalu, negara-negara industri membayar 13-15 miliar dolar untuk membiayai pajak makanan, ini setara dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk membiayai pihak-pihak yang terancam krisis pangan. (*)
Copyright © ANTARA 2008