Timika (ANTARA) - Manajemen PT Carpendiem selaku perusahaan pengelola pesawat hilang kontak Twin Otter DHC6 dengan nomor registrasi PK CDC dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu siang, memastikan kondisi pesawat tersebut baik dan layak terbang.
"Kalau untuk fisik semuanya dalam keadaan bagus karena telah dicek oleh enginernya. Kondisi cuaca di Ilaga juga bagus. Sebelum pesawat PK CDC terbang dari Bandara Timika, pesawat PK CDJ dengan jenis yang sama terbang lebih dahulu ke rute yang sama dengan kisaran waktu sekitar 10 menit," kata Ilham selaku perwakilan PT Carpendiem kepada Antara di Timika, Rabu.
Baca juga: Pencarian pesawat hilang kontak dihentikan karena kabut tebal
Ilham menerangkan, sebelum pesawat PK CDC hilang kontak sekitar pukul 10.53 WIT, pesawat itu sudah dua kali melakukan penerbangan ke wilayah pegunungan Papua yaitu Timika-Ilaga pergi pulang dan Timika-Mulia pergi pulang.
"Pesawat saat hilang kontak itu sudah tiga kali melakukan penerbangan. Pertama ke Ilaga lalu balik ke Timika. Kedua ke Mulia lalu balik ke Timika dan ketiga ke Ilaga lagi. Seharusnya pesawat mendarat di Ilaga pukul 11.09 WIT, namun kehilangan kontak sekitar pukul 10.53 WIT," jelas Ilham.
Baca juga: Pesawat Twin Otter mengangkut beras Bulog dilaporkan hilang
Ia menambahkan, pesawat tersebut membawa beban angkut seberat 1.700 kilogram, sementara kapasitas daya angkut pesawat tersebut hingga 1.702 kilogram.
Pesawat PK CDC tersebut diketahui merupakan pesawat tipe terbaru dan baru kurang dari setahun beroperasi di Timika untuk melayani penerbangan kargo barang maupun penumpang ke wilayah pegunungan Papua.
Baca juga: Pencarian pesawat twin otter tujuan Ilaga mulai dilakukan
Andi Nurwansyah selaku Kepala Cabang Airnav Indonesia Cabang Pembantu Timika mengatakan jajarannya terus berkoordinasi dengan pihak otoritas baik itu Airnav Pusat di Jakarta, Airnav Sentani maupun Otoritas Bandara Wilayah X di Merauke dan pihak-pihak terkait lainnya untuk melakukan upaya pencarian pencarian pesawat yang hilang kontak dimaksud.
Andi memastikan kondisi pesawat tersebut tidak mengalami gangguan sebelum terbang ke Ilaga.
"Kalau pesawat mengalami gangguan, pasti pilot minta balik ke Timika," jelas Andi.
Pihak Airnav Timika memberikan dukungan penuh terhadap upaya pencarian pesawat hilang kontak tersebut baik oleh jajaran Basarnas didukung TNI AU dan Brimob serta pihak maskapai penerbangan sendiri.
"Kami semua mendukung upaya pencarian, semuanya kita siapkan baik personel air traffic control/ATC-nya sendiri maupun dari sisi fasilitas teknik," kata Andi.
Andi menambahkan kondisi penerbangan dari Bandara Timika ke Bandara Ilaga saat ini cukup padat baik untuk angkutan penumpang maupun kargo barang.
"Kondisi penerbangan di Ilaga cukup padat dan kondisi trafik kita lagi ramai. Hari ini saja sudah ada 154 pergerakan pesawat dari Bandara Timika ke berbagai rute, yang paling banyak ke wilayah pegunungan termasuk Ilaga," jelasnya.
Pesawat PK CDC yang hilang kontak tersebut dikemudikan oleh Kapten Pilot Dasep dengan Copilot Yudra serta mekanik Ujang membawa serta seorang penumpang atas nama Baharada Hadi yang diketahui merupakan anggota Brimob yang bertugas di Ilaga.
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019