Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum dpp Partai Golkar Agung Laksono menyatakan Partai Golkar tidak akan gegabah menjatuhkan sanksi kepada Yuddy Chrisnandi, anggota Fraksi Partai Golkar (FPG) yang berbeda sikap politik dengan partai, dengan menolak hak angket DPR atas kenaikan harga BBM. "Yuddy memang tidak sesuai dengan garis kebijakan politik partai, tetapi Golkar juga tidak akan gegabah menjatuhkan sanksi kepadanya," kata Agung kepada pers, seusai membuka pameran foto tentang rokok, remaja dan kemiskinan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu. Sebelumnya, Selasa (24/6), saat dilakukannya voting menentukan sikap DPR atas usulan hak angket terkait kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, Yuddy merupakan satu-satunya anggota FPG yang berseberangan sikap dengan fraksinya, dengan menyatakan setuju pada hak angket dan menolak interpelasi. Menurut Agung, Partai Golkar paling hanya memberikan peringatan kepada Yuddy dan bukan menjatuhkan sanksi pemecatan atau recalling dari keanggotaan DPR. "Jadi tidak akan sampai ke sana (pemecatan) dan paling-paling hanya ditegur saja bahwa sikap individu sebaiknya mengikuti kebijakan yang lebih besar atau fraksi di DPR," katanya. Partai Golkar, tegas Agung yang juga Ketua DPR, tidak akan bertindak konyol terhadap Yuddy atas perbedaan sikap politiknya di DPR. Namun demikian, Agung juga mengatakan bahwa dirinya berharap para angota FPG lainnya tidak meniru prilaku Yuddy yang selalu berbeda pandangan dengan FPG DPR. Lebih lanjut Agung menjelaskan bahwa posisi partainya sudah jelas yakni mendukung pemerintah, walaupun tidak serta merta pula menolak aspirasi yang berkembang di masyarakat terkait dengan kebijakan kenaikan harga BBM itu. "Kita tetap memperjuangkan hak interpelasi yang ternyata kandas sebagai bentuk atensi Partai Golkar pada subyek yang sama dengan hak angket," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2008