Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat mengimbau para pencari suaka yang kembali menempati trotoar Kebon Sirih dekat Kantor UNHCR (Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi) agar tetap menjaga kebersihan dan ketertiban supaya tidak mengganggu warga yang melintasi daerah tersebut.
"Para pencari suaka itu pokoknya harus tertib dan rapih, jangan sampai ganggu pejalan kaki di depan gedung UNHCR," kata Irwandi saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Irwandi mengatakan bahwa Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat yang bertugas diinstruksikan agar tetap melakukan pendekatan persuasif saat mengamankan para pencari suaka.
"Pencari suaka ini orang yang mencari perlindungan dan perhatian, jadi Satpol PP yang menertibkan harus persuasif jika para pencari suaka menganggu pejalan kaki," kata Irwandi.
Baca juga: Pencari suaka Kebon Sirih diwajibkan gulung tenda setiap pukul 6 pagi
Para pencari suaka Kebon Sirih harus menaati aturan yang disepakati bersama Satpol PP untuk membongkar tenda untuk tidur mereka pada pukul 06.00 WIB setiap harinya. Para pencari suaka baru dapat memasang kembali tendanya pada pukul 19.00 WIB.
Sebelumnya, para pencari suaka yang berasal dari Kalideres menempati kembali jalur pejalan kaki di depan Bank Gamon setelah bagian depan Gedung Ravindo dipasangi kawat berduri sejak Jumat (13/9) sore.
Mereka merupakan pencari suaka yang berasal dari berbagai daerah di Timur Tengah, seperti Afghanistan, Somalia, dan Irak. Merka sebelumnya berasal dari penampungan eks kantor kodim, Kalideres, Jakarta Barat.
Para pencari suaka yang menempati Kebon Sirih menyatakan tidak ingin kembali ke eks kantor kodim, Kalideres, Jakarta Barat karena menunggu kepastian dari UNHCR mengenai status kepindahan mereka.
Baca juga: Pencari suaka Kebon Sirih tidak ingin kembali ke Kalideres
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019