Aktivitas ekonomi terganggu dan banyak masyarakat yang sakit. Pembakaran lahan ini jelas adalah kejahatan kemanusiaan yang harus ditindak tegas.

Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kalimantan Barat menggelar Shalat Istisqa untuk memohon kepada Allah SWT agar hujan turun dan asap yang mengancam kesehatan bisa sirna.

"Pagi ini, kita menggelar Shalat Istisqa untuk memohon kepada Allah, agar Kalbar bisa diberikan hujan. Hal ini kita lakukan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi asap akibat pembakaran hutan dan lahan," kata Sutarmdji di Pontianak, Rabu.

Shalat Istisqa tersebut juga diikuti oleh Kapolda Kalbar dan Pangdam XII Tanjung Pura serta seluruh SKPD Kalbar yang muslim. Meski di tengah kepungan asap, Shalat Istisqha tersebut tetap dilaksanakan di halaman kantor Gubernur Kalbar.

Baca juga: Polda Kalbar segel dua lahan kebun sawit

Baca juga: Curah hujan di Kalbar terpantau masih rendah

Menurut Sutarmidji, berbagai upaya untuk pemadaman api pada hutan dan lahan yang terbakar sudah dilakukan. Namun, dengan luas lahan yang terbakar dan sebagian api berada di lahan gambut, sehingga akan sulit untuk dipadamkan.

"Mau disiram pakai apa pun tidak mungkin menghilangkan asap, kecuali hujan. Hujan itu perkiraan hari Jum'at baru ada dan kita saat ini berupaya meminta pertolongan Allah, agar Kalbar segera turun hujan," tuturnya.

Mantan Wali Kota Pontianak dua periode itu menambahkan, kondisi asap yang semakin parah di Kalbar telah menyebabkan kerugian ekonomi cukup besar. Belum lagi masalah kesehatan yang membuat kasus ISPA di provinsi itu terus meningkat.

Bisa dilihat sendiri, katanya, sudah beberapa hari terakhir, banyak penerbangan yang batal karena pesawat tidak bisa mendarat. Belum lagi sekolah terus diliburkan.

"Aktivitas ekonomi terganggu dan banyak masyarakat yang sakit. Pembakaran lahan ini jelas adalah kejahatan kemanusiaan yang harus ditindak tegas. Yang kasihan itu masyarakat yang penderita Asma. Mereka yang asma ini harus kita tangani dengan benar," katanya.

Mengenai penanggulangan masyarakat yang terkena ISPA, pihaknya telah melakukan tindakan cepat. "Di puskesmas sudah disiapkan posko untuk mereka, yaitu rumah oksigen itu. Jadi kalau kambuh asma ke sana saja," kata Sutarmidji.*

Baca juga: Walhi desak tindak tegas semua korporasi lahan konsesi terbakar

Baca juga: Polda Kalbar proses 66 kasus Karhutla

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019