Jakarta (ANTARA News) - Minimnya sentimen yang masuk ke pasar saham membuat Indeks Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, ditutup
mix (bervariasi).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 2,634 poin menjadi 2.365,378, sedangkan indeks LQ45 menurun 0,235 poin atau 0,05 persen ke posisi 499,112.
Analisa Riset PT Paramitra Alfa Sekuritas Pardomuan Sihombing kepada ANTARA News di Jakarta, mengatakan, tidak ada sentimen positif yang masuk pasar, sehingga pasar cenderung datar dan indeks ditutup
mix.
Menurut Pardomuan, pasar bersikap hati-hati menjelang pertemuan The Fed, apakah bank sentral AS itu akan menaikkan suku bunga yang juga akan berpengaruh pada kebijakan Bank Indonesia (BI) terkait BI-rate mendatang.
Selain itu, bursa regional yang sebagian besar ditutup turun, seperti bursa Hongkong dengan indeks Hang Seng yang turun 258,94 poin ke posisi 22.456,01 dan bursa Singapura dengan indeks Straits Times yang turun 16,99 poin ke posisi 2.962,15 masih menekan indeks.
"Indeks hanya ditahan oleh saham-saham unggulan, terutama berbasis komoditas, sehingga indeks BEI tidak turun tajam dan bahkan sedikit mendorong IHSG naik tipis," urainya.
Naiknya saham Indosat Rp300 ke harga Rp6.300, Indika Energi terangkat Rp50 ke level Rp3.500, Aneka Tambang menguat Rp75 ke posisi Rp3.250 dan Hexindo naik Rp175 menjadi Rp3.000 mendorong IHSG naik kembali (rebound).
Sementara turunnya saham Telkom yang turun Rp50 menjadi Rp7.700, Gas Negara tertekan Rp200 ke level Rp13.800, Astra Internasional terkoreksi Rp250 ke posisi Rp19.200 dan Bumi Resources tertekan Rp50 menjadi Rp8.450 menekan indeks LQ45.
Volume perdagangan sebanyak 2,326 miliar saham dengan nilai Rp2.882 triliun dari 51.922 kali transaksi. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008