Ini sesuai dengan strategi Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor melalui penambahan jenis komoditas baru dan negara tujuan baru ekspor.

Surabaya (ANTARA) - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Surabaya memfasilitasi ekspor 10,7 ton kacang kapri dengan nilai ekonomi Rp362 juta asal Banyuwangi, Jawa Timur, milik PT Lumbung Pangan Internasional ke Taiwan.

Kepala karantina Pertanian Surabaya, Musyaffak Fauzi di Surabaya, Selasa, mengatakan belum pernah dilakukan ekspor kacang kapri sehingga kali ini sebagai ekspor komoditas baru.

"Ini sesuai dengan strategi Kementerian Pertanian untuk meningkatkan ekspor melalui penambahan jenis komoditas baru dan negara tujuan baru ekspor," ujarnya.

Ia mengatakan, Karantina Pertanian Surabaya mendukung dan mempercepat ekspor komoditas ini dengan memastikan kacang kapri bebas dari serangga Frankliniella Occidentalis (western Flower Thrips) sebagaimana yang dipersyaratkan Taiwan melalui pemeriksaan fisik.

"Apabila semua dokumen terpenuhi dan kacang kapri dinyatakan sehat, Phytosanitary Certifikat dapat diterbitkan,” kata dia.

Kacang Kapri (Pisum sativum) merupakan salah satu jenis sayuran yang cukup populer, bukan hanya di Indonesia namun juga di mancanegara. Kacang kapri bermanfaat untuk kesehatan misalnya mencegah flu, bermanfaat untuk pencernaan, mencegah osteophorosis, kanker, anemia, dan sebagainya.

Pada 2019, PT Lumbung Pangan Internasional dua kali mengirimkan kacang kapri asal Banyuwangi ke Taiwan, pertama 9,7 ton pada 29 Agustus 2019 dan yang kedua 10,7 ton.
Baca juga: Beras organik Banyuwangi diekspor ke sejumlah negara

Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019